News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Update: Rusia Kembali Culik Wali Kota di Ukraina, Jurnalis AS Dibunuh Pasukan Putin

Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Ukraina membawa mayat seorang kawan di atas tandu di kota Irpin, barat laut Kyiv, pada 13 Maret 2022. Pasukan Rusia maju semakin dekat ke ibu kota dari utara, barat, dan timur laut. Serangan Rusia juga menghancurkan sebuah bandara di kota Vasylkiv, selatan Kyiv. Seorang wartawan AS ditembak mati dan seorang lagi terluka di Irpin, pinggiran barat laut Kyiv, kata petugas medis dan saksi mata kepada AFP.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang jurnalis Amerika dilaporkan ditembak mati saat melarikan diri dari tentara Rusia.

Pria bernama Brent Renaud (50) ditembak mati oleh pasukan Vladimir Putin saat bepergian dengan mobil di Irpin, tepat di luar Kyiv, Ukraina, Minggu (13/3/2022).

Saat itu, Brent Renaud melakukan perjalanannya dengan rekannya, Juan Arredondo.

Dilaporkan, Juan Arredondo mengalami luka tembak di punggung bawah, dan sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Ibu Kota Ukraina.

Juan Arredondo mengatakan kepada wartawan Italia, Annalisa Camilli, bahwa dia dan Renaud ditembak setelah mereka dihentikan di sebuah pos pemeriksaan tepat setelah jembatan di Irpin, dikutip Tribunnews dari The Sun.

Baca juga: 9 Orang Tewas hingga 57 Terluka akibat Serangan Rusia di Pangkalan Militer Ukraina

"Kami menyeberangi jembatan pertama di Irpin. Kami akan merekam pengungsi lain yang menyelamatkan diri dan kami masuk ke mobil, lantas seseorang menawarkan untuk membawa kami ke jembatan lain," katanya.

Brent Renaud, seorang jurnalis Amerika, tewas di pinggiran kota Kiev, Ukraina, pada Minggu, 13 Maret 2022, saat mengumpulkan bahan untuk laporan tentang pengungsi. Pihak berwenang Ukraina mengatakan dia meninggal ketika pasukan Rusia menembaki kendaraan yang dia tumpangi. (Sumber: New York Post)

"Kami melewati pos pemeriksaan dan mereka mulai menembaki kami. Jadi pengemudi itu berbalik dan mereka terus menembak," lanjutnya.

Arredondo mengatakan, Renaud sempat dipukul di leher.

Andrey Nebitov, kepala polisi wilayah Kyiv, mengatakan Brent Renaud membayar dengan nyawanya karena melaporkan invasi tersebut.

Baca juga: YouTube Blokir Secara Global Saluran Media yang Didanai Pemerintah Rusia

"Tentu saja, profesi jurnalis berisiko, tetapi warga negara AS Brent Renaud membayar nyawanya karena mencoba menyoroti kecerdikan dan kekejaman agresor," ungkapnya.

Laporan awal menunjukkan bahwa Renaud bekerja untuk New York Times, tetapi Cliff Levy, wakil redaktur pelaksana surat kabar itu, mengatakan dia tidak ditugaskan untuk penerbitan itu.

"Kami sangat sedih mendengar kematian Brent Renaud. Brent adalah seorang fotografer dan pembuat film berbakat yang telah berkontribusi pada New York Times selama bertahun-tahun," kata Levy dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di Twitter.

Rusia Kembali Culik Wali Kota di Ukraina

Yevgeny Matveyev telah diculik oleh Rusia. (Kredit: Twitter / Tangkap layar The Sun) ((Kredit: Twitter / Tangkap layar The Sun))

Seorang Wali Kota Ukraina disebut kembali diculik oleh pasukan Rusia.

Pria bernama Yevgeny Matveyev adalah Wali Kota Dniprorudne di Oblast Zaporizhzhia.

Berita penculikannya diumumkan oleh kepala Administrasi Negara Wilayah Zaporizhzhia, Oleksandr Starukh pada Minggu pagi, dikutip dari The Sun.

"Kejahatan perang menjadi sistemik. Wali Kota Dniprorudne telah diculik," tulis Starukh.

Baca juga: Serangan Udara Rusia di Pangkalan Militer Ukraina Tewaskan 35 Orang, 134 Terluka

Penculikan kedua terjadi setelah Ivan Fedorov terekam sedang diseret oleh pasukan Rusia di kota Melitopol, di selatan Ukraina.

Anggota parlemen Ukraina, Lesia Vasylenko mengatakan Rusia menggunakan taktik teroris untuk memasang rezim boneka di tingkat lokal.

Yevgeny Matveyev terekam pada awal invasi Rusia, dirinya berdiri di depan sebuah tank setelah memimpin orang-orang lokal yang tidak bersenjata keluar untuk melawan pasukan Vladimir Putin.

Ivan Fedorov, Wali Kota Melitopol Ukraina yang Diculik Rusia

Ivan Fedorov, Wali Kota Maritopol Ukraina yang diculik Rusia. (Tangkap layar The Indie Toaster) ((Tangkap layar The Indie Toaster))

Wali Kota Melitopol, Ukraina, Ivan Fedorov disebut telah hilang lantaran diculik.

Penculikan Ivan Fedorov terekam dalam video.

Kejadian yang terjadi pada Jumat (11/3/2022) tersebut memperlihatkan Ivan Fedorov, terlihat di video dibawa pergi dari gedung pemerintah kota oleh orang-orang bersenjata.

Melitopol adalah sebuah kota di Ukraina selatan yang terletak di antara kota Mariupol yang terkepung dan kota Kherson yang sekarang diduduki Rusia.

Pasukan Rusia menduduki Melitopol beberapa hari setelah invasi dimulai, dikutip Tribunnews dari CNN.

Kini Rusia mengklaim telah menduduki kota tersebut.

Seusai Ivan Fedorov diculik, seorang wali kota baru yakni Galina Danilchenko, mantan anggota dewan kota, telah dilantik di kota Melitopol, Ukraina, yang berada di bawah kendali militer Rusia.

Jaksa regional Luhansk yang didukung Rusia mengklaim bahwa Fedorov telah melakukan pelanggaran terorisme dan sedang diselidiki.

Menurut sebuah pesan di situs web kejaksaan Luhansk, Fedorov dituduh membantu dan mendanai kegiatan teroris dan menjadi bagian dari komunitas kriminal.

Penahanan Fedorov oleh orang-orang bersenjata adalah kasus pertama di mana seorang pejabat politik Ukraina ditahan oleh Rusia, atau pasukan yang didukung Rusia, sejak invasi dimulai.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina: Bandara Dihancurkan, Bocah Tewas Ditembak saat Melarikan Diri

Baca juga: Cerita Mahasiswa Ukraina di Odesa Siapkan Bom Molotov Untuk Hadapi Tentara Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menuntut pembebasannya segera, dengan mengatakan itu adalah "kejahatan terhadap demokrasi".

Dan Rusia telah beralih ke tahap teror baru dalam invasinya dengan mencoba untuk secara fisik menghilangkan perwakilan dari otoritas lokal Ukraina yang sah.

Kementerian Luar Negeri Ukraina menyebut penahanan Fedorov sebagai penculikan dan kejahatan perang.

Ratusan orang memprotes penculikan di luar balai kota Melitopol, dengan kerumunan meneriakkan "Kebebasan untuk Walikota."

Profil Ivan Fedorov

Ivan Fedorov merupakan seorang politikus muda di Ukraina yang menjabat sebagai Wali Kota Melitopol.

Pria kelahiran 29 Agustus 1988 menjabat sebagai Wali Kota Melitopol sejak 2020, dikutip dari Wikipedia.

Ia sebelumnya adalah wakil kepala pertama Dewan Oblast Zaporizhzhia dan anggota dewan kota Melitopol.

Pria yang kini berusia 33 tahun ini menggantikan Serhii Minko sebagai Wali Kota Melitopol.

Pada 2015 sebelumnya, ia pernah terpilih sebagai wakil kepala pertama dari pertemuan ke-7 Dewan Oblast Zaporizhzhia.

Pada 6 Maret 2022, Fedorov dianugerahi Order for Courage III Class untuk kontribusi pribadinya yang signifikan terhadap perlindungan kedaulatan negara dan integritas teritorial Ukraina.

Juga keberanian dan tindakan tanpa pamrih yang ditunjukkan selama organisasi pertahanan permukiman dari penjajah Rusia.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini