Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Militer Rusia yang merebut Pembangkit Listrik Tenaga Nukir (PLTN) Zaporizhzhia disebut menggunakan wilayah pabrik sebagai pangkalan militer mereka.
Pernyataan ini disampaikan Kepala Perusahaan Pembangkit Energi Nuklir Nasional Ukraina 'Energoatom', Petro Kotin.
"Dua pabrik telah disita, PLTN Chornobyl dari awal perang dan PLTN Zaporizhzhia telah disita selama sekitar 9 hari. Penyerbu ada di wilayah ZNPP kami, ada sekitar 50 unit alat berat di wilayah itu dan hingga 500 tentara," kata Kotin.
Ia kemudian menambahkan bahwa 1.000 tentara Rusia lainnya dan 400 unit peralatan berada di dekat kota Enerhodar, tepatnya di sebuah unit yang dimiliki oleh pembangkit listrik termal, stasiun berbahan bakar batu bara umum.
"Faktanya, Rusia sekarang menggunakan wilayah pabrik sebagai pangkalan militer," tegas Kotin.
Dikutip dari laman Ukrinform, Selasa (15/3/2022), menurutnya, PLTN itu selama ini dijaga dengan baik saat sebelum masa perang, ada CCTV pula.
Namun saat ini banyak fasilitas yang telah digunakan oleh pasukan Rusia, termasuk tempat perlindungan bom.
Baca juga: Hari Kesembilan Serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa Kuasai PLTN Zaporozhzhia, Facebook Diblokir
"Jika terjadi kecelakaan radiasi, menurut rencana darurat, staf dapat berlindung. Ada tempat di mana anda bisa berdiri, tempat makan, dan mereka (Rusia) menggunakan semua ini untuk mengamankan infrastruktur mereka," jelas Kotin.
Ia mengingatkan bahwa pada 4 Maret lalu di malam hari, saat ZNPP direbut, Rusia menghantam Unit Daya 1 dengan alat berat, menghancurkan pusat pelatihan dan merusak gedung administrasi.
"Pada saat yang sama, ZNPP memiliki banyak bahan nuklir karena pembangkit ini memiliki 6 unit pembangkit, itu adalah yang terbesar di Eropa," tegas Kotin.
Kotin juga mencatat bahwa setelah menguasai ZNPP, para pasukan Rusia ini bermaksud untuk membangun kendali atas PLTN Ukraina Selatan, namun militer Ukraina menghentikan mereka.
Sebelumnya, pasukan Rusia merebut ZNPP pada 4 Maret lalu, pabrik itu diserbu oleh kolom pasukan Rusia, yang terdiri dari sekitar 100 unit peralatan.
Baca juga: Mengenal PLTN Zaporizhzhia, PLTN Terbesar, Punya 6 Reaktor dan Hasilkan Energi untuk 4 Juta Rumah
Selama serangan itu, 3 petugas Garda Nasional Ukraina tewas dan dua lainnya terluka.