TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Rusia yang menghantam Kyiv pada hari Selasa (15/3/2022) menewaskan sedikitnya empat orang, kata pihak berwenang seperti dilaporkan Reuters.
Pasukan Rusia mulai memperketat cengkeraman mereka di ibukota Ukraina.
Wali kota Kyiv akhirnya mengumumkan jam malam selama 35 jam mulai hari ini pukul 8 malam waktu setempat atau 1.00 WIB, Rabu (16/3/2022).
Dua ledakan besar terdengar di pusat kota tepat sebelum fajar pada hari Selasa.
Senin malam, peluru pelacak melintas di langit malam ketika pasukan Ukraina tampaknya menargetkan pesawat tak berawak milik musuh.
"Hari ini adalah saat yang sulit dan berbahaya," kata Wali Kota Vitali Klitschko.
"Ibukota adalah jantung Ukraina, dan akan dipertahankan."
"Kyiv, yang saat ini menjadi simbol dan basis operasi depan kebebasan dan keamanan Eropa, tidak akan kami serahkan."
Baca juga: Serangan Dini Hari Bombardir Kyiv, Beberapa Jam Sebelum Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina
Baca juga: Kejagung Ukraina: Rusia Telah Membunuh 97 Anak Ukraina
Para pria yang sebelumnya mengantar istri dan anak-anak ke tempat yang relatif aman, diminta kembali ke ibu kota untuk berperang.
Saksi mata Reuters melihat sebuah blok apartemen bertingkat tinggi terbakar setelah terkena artileri.
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dan petugas penyelamat membantu mengevakuasi penduduk yang terperangkap di dalam gedung menggunakan tangga mobil.
Pabrik senjata Artem di Kyiv tengah juga terkena serangan.
Rekaman yang diambil oleh penduduk setempat menunjukkan asap yang keluar dari atap.
Di luar kios di dekatnya, pemilik toko dan pembantu menyapu kaca dan puing-puing lainnya dari dampak ledakan.