TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya memerintahkan penggunaan rudal hipersonik untuk menginvasi Ukraina.
Ini pertama kalinya rudal yang dikenal sangat mematikan itu digunakan di Ukraina.
Militer Rusia mengungkapkan telah meluncurkan rudal hipersonik 'Kinzhal'.
Kantor berita Rusia Interfax mengatakan itu adalah pertama kalinya Rusia mengerahkan sistem hipersonik Kinzhal sejak negara itu mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari.
Dikutip dari Daily Star, Sabtu (19/3/2022), rudal hipersonik tersebut digunakan untuk menghancurkan depot amunisi bawah tanah Delyatyn, Ivano-Frankivsk Oblast, Ukraina.
Baca juga: Lagi, Ukraina Klaim Telah Menembak Mati Seorang Jenderal Rusia, Total 5 Jenderal Rusia Telah Wafat
Namun rincian tentang operasi tersebut masih tetap dirahasikan.
Rusia sebelumnya kerap menggembor-gemborkan tentang persenjataan senjata hipersoniknya.
Rudal hipersonik seperti 3M22 Zircon dikatakan begitu cepat dan mampu terbang begitu rendah.
Bahkan rudal Rusia tersebut mampu menghindari sistem pertahanan anti-rudal tradisional.
Senjata seperti itu dipercaya mampu memiliki jarak tempuh mencapai 1.000 km.
Zvezda, yang merupakan saluran TV yang dimiliki Kementerian Pertahanan Rusia, mengungkapkan rekaman dari rudal yang sama pekan lalu.
“Fitur bersembunyi rudal hipersonik Zircon Rusia tidak diungkapkan,” bunyi pernyataan saluran TV tersebut.
“Kecepatan rudal hipersonik Zircon sangat tinggi dan bisa menghindari sistem pertahanan udara lawan dari mendeteksi tabrakannya dengan tepat waktu. Faktanya peluncuran baru diketahui setelah target tertabrak” tambahnya.
Rudal tersebut memiliki lintasan variable untuk menghindari pendeteksian.