TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Matematikawan Ukraina Konstantin Olmezov, yang pernah tinggal dan bekerja di Moskwa, Rusia, bunuh diri pada hari Minggu kemarin waktu setempat.
Kabar ini diumumkan di aplikasi pesan Telegram oleh pengacara Rusia Dmitry Zakhvatov.
"Saya menerima laporan bahwa pagi ini (hari Minggu), ia bunuh diri, meninggalkan catatan kematian, di mana dirinya menulis bahwa ia bunuh diri karena tidak tahan dengan kengerian yang terjadi. Ia adalah seorang yang berbakat, menjanjikan, dan Ahli Matematika. Kostiantyn Olmezov," tulis pengacara itu dalam aplikasi pesan Telegram.
Baca juga: Rusia Beri Batas Waktu Kota Mariupol untuk Menyerah, Ukraina Menolak
Baca juga: Jenderal Rusia Kembali Dilaporkan Tewas di Tangan Tentara Ukraina
Dikutip dari laman Ukrinform, Senin (21/3/2022), Olmezov menerbitkan catatan kematian di saluran Telegramnya, ia bahkan turut menambahkan puisinya.
Setelah dimulainya invasi Rusia skala penuh ke Ukraina, Matematikawan itu diketahui memang berusaha untuk meninggalkan Rusia, namun ditahan di sebuah stasiun bus di Moskwa.
Ia kemudian ditahan selama 15 hari dalam kasus yang disebut sebagai 'hooliganisme kecil', karena diduga melanggar ketertiban umum di stasiun.
"Saya mencoba keluar dari sini untuk membela negara saya, mempertahankannya dari mereka yang ingin mengambilnya dari saya," tulis Ahli Matematika itu.
Baca juga: Finlandia Siap Terima Lebih Banyak Pengungsi Ukraina
Olmezov menambahkan bahwa baginya, kurangnya kebebasan adalah kenyataan yang lebih buruk dibandingkan kematian.
"Saya merasakan sakit untuk masing-masing pihak dalam perang ini, namun saya melihat dengan mata kepala sendiri siapa yang membela tanah mereka dan siapa yang merebut milik orang lain. Saya melihat dengan mata kepala sendiri, siapa yang membela hak untuk bertanggung jawab atas hidup mereka sendiri dan siapa membenarkan degradasi mereka sendiri. Saya menuju ke kehampaan, namun kehampaan ini lebih saya sayangi dibandingkan kenyataan, di mana sebagian orang telah kembali ke kebiadaban, sementara bagian lainnya berkontribusi pada kehampaan ini," tulis Olmezov.
Kostiantyn Olmezov lahir di Ukraina, dan sejak 2018 lalu, ia tinggal di Rusia karena bekerja di bidang kombinatorik aditif.
Kombinatorik aditif merupakan cabang matematika yang tidak diteliti di Ukraina.
Setelah dibebaskan dari fasilitas penahanan, sebenarnya Olmezov menerima undangan dari Universitas Austria, di mana ia dapat melanjutkan penelitiannya.
Baca juga: Disebut Pecah Belah Masyarakat, Volodymyr Zelensky Larang Aktivitas 11 Parpol Pro-Rusia di Ukraina
Sebelumnya pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, ia menyebutnya sebagai operasi militer khusus.
Setelah invasi dimulai, pasukan Rusia telah menembaki dan menghancurkan infrastruktur utama Ukraina.
Selain itu, secara besar-besaran pasukan Rusia juga menyerang daerah pemukiman di kota-kota dan desa-desa Ukraina menggunakan artileri, roket, dan rudal balistik.
Darurat militer pun diberlakukan di Ukraina, bahkan mobilisasi umum turut diumumkan.