Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesawat China Eastern Airlines Boeing 737 yang membawa 132 orang dikabarkan jatuh di pegunungan di China selatan, Senin (21/3/2022).
Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) lewat juru bicara (Jubir) Teuku Faizasyah mengatakan pihaknya masih mengecek ada tidaknya WNI dalam daftar manifest pesawat jatuh tersebut.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Guangzhou saat ini sedang berupaya mencari informasi terkait ada tidaknya WNI dalam daftar manifest pesawat tersebut.
Kemenlu berharap tidak ada WNI yang ada di daftar manifest pesawat dengan nomor penerbangan MU5735 itu, karena penerbangan itu penerbangan domestik.
“Karena penerbangan domestik diharapkan tidak ada WNI. Namun sedang dipastikan dengan KJRI di Guangzhou,” kata Faizasyah saat dihubungi lewat pesan.
Sebelumnya, Pejabat Penerbangan China menyatakan Pesawat China Eastern Airlines yang mengangkut 132 orang jatuh di provinsi Guangxi.
Baca juga: Dampak Pesawat China Jatuh di Provinsi Guangxi, Sebabkan Kebakaran di Gunung
Jumlah korban dan mengapa pesawat itu jatuh masih belum diketahui.
Media resmi pemerintah China menyatakan jatuhnya Boeing 737 di kawasan pegunungan itu menyebabkan kebakaran di hutan.
Pesawat dengan nomor penerbangan MU5735 meninggalkan Kunming sesuai jadwal pada pukul 13:15 waktu setempat (12:15 WIB) dan dalam perjalanan menuju Guangzhou.
Data penerbangan menunjukkan pesawat itu telah berada di udara selama lebih satu jam.
Pesawat jatuh di dekat kota Wuzhou di daerah Teng.
Baca juga: Pesawat China Eastern Airlines Dilaporkan Jatuh di Pegunungan Wilayah Guangxi, Picu Kobaran Api
Guangxi adalah provinsi di China selatan yang berbatasan dengan Guangzhou, kota besar di China tenggara.
Petugas penyelamat telah dikerahkan ke lokasi jatuhnya pesawat, menurut laporan media resmi CCTV.
Menurut data FlightRadar23, informasi terakhir penerbangan tercatat pada 14:22 waktu setempat, pada ketinggian 3.225 kaki.