TRIBUNNEWS.COM - Mantan direktur CIA (Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat) mengaku terkejut dengan buruknya profesionalisme militer Rusia.
Pensiunan Jenderal Amerika Serikat (AS) David Petraeus menyebut dirinya tidak terlalu kaget militer Rusia kesulitan dalam serangan ke Ukraina.
David Petraeus adalah mantan direktur CIA yang memimpin Divisi Lintas Udara ke-101 selama Perang di Irak pada 2003, dan memimpin pasukan AS di Afghanistan.
Kepada CNN, Petraeus berbicara tentang bagaimana perlawanan Ukraina yang berkelanjutan telah menghambat rencana Moskwa untuk menduduki wilayah tetangganya dengan mudah.
Menyorot sumber hambatan Rusia, Petraeus mencatat Ukraina telah tanpa henti berupaya melindungi negara mereka.
"Ada banyak alasan untuk kinerja buruk Rusia.”
Menurutnya, militer Rusia harus berperang melawan kekuatan Ukraina yang memiliki tekad tinggi dan cukup terampil.
Baca juga: Presiden Joe Biden Siapkan Pertahanan, Sebut Amerika Serikat Dalam Ancaman Serangan Siber oleh Rusia
Pertahanan tetangganya terdiri dari pasukan operasi khusus, pasukan konvensional, pasukan teritorial dan bahkan warga negara.
“Semuanya bertekad untuk tidak membiarkan Rusia mencapai tujuannya," katanya kepada CNN dikutip dari Business Insider pada Minggu (20/3/2022).
"Mereka berjuang untuk kelangsungan hidup nasional mereka, tanah air mereka dan cara hidup mereka, dan mereka memiliki keuntungan lapangan di rumahnya, mengetahui medan dan komunitas."
Petraeus kemudian membongkar kelemahan “operasi militer” Rusia di Ukraina.
“Mereka jelas memiliki standar yang sangat buruk dalam tugas-tugas taktis dasar, seperti melakukan operasi senjata gabungan, yang melibatkan baju besi, infanteri, insinyur, artileri dan mortir,” katanya dalam menggambarkan pasukan Rusia.
Dia menyorot soal buruknya pemeliharaan kendaraan militer dan sistem senjata Rusia.
Banyak dari alutsistanya yang mogok bahkan ditinggalkan begitu saja di Ukraina. Belum lagi kedala dalam pasokan dan logistik.