News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Usai Diserang Rudal Hipersonik Kinzhal, PBB Bangun Ruang Pengungsian di Perbatasan Ukraina

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang wanita yang terluka menerima perawatan setelah penembakan di daerah perumahan di Kyiv pada 18 Maret 2022, ketika pasukan Rusia mencoba mengepung ibukota Ukraina sebagai bagian dari serangan mereka yang bergerak lambat. - Pihak berwenang di Kyiv mengatakan satu orang tewas dini hari ini ketika sebuah roket Rusia yang jatuh menghantam sebuah bangunan perumahan di pinggiran utara ibu kota. Mereka mengatakan sebuah sekolah dan taman bermain juga terkena. (Photo by Aris Messinis / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Serangan yang dilakukan militer Putin tak hanya melumpuhkan perekonomian negara pimpinan Zelenskyy, namun juga mengancam keselamatan warga Rusia. Mengantisipasi bertambahnya korban jiwa, PBB telah menyiapkan ruang aman di sepanjang perbatasan Ukraina.

Dibangun di sepanjang perbatasan Ukraina dengan negara tetangga, nantinya pengungsian yang dinamai “Blue Dots” atau titik biru ini, dapat menampung lebih dari 330.000 anak-anak dan perempuan asal Ukraina.

Baca juga: Ketika Presiden AS Sebut Putin Penjahat Perang, Akankah Memperumit Negosiasi Rusia-Ukraina?

Tak hanya memberikan perlindungan saja, Blue Dots juga akan membantu mengidentifikasi dan menemukan anak-anak yang terpisah dari orang tuanya saat melakukan imigrasi.

"Pusat Blue Dots membantu mengidentifikasi anak-anak yang tidak didampingi dan dipisahkan dan memastikan perlindungan mereka, serta menyediakan pusat layanan dan informasi penting untuk keluarga yang bepergian," kata Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris PBB.

Dalam pelaksanaannya nanti, PBB yang diwakili United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) akan berkoordinasi langsung dengan pemerintah daerah dan organisasi masyarakat sipil.

Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-27, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Proyek sosial ini sengaja dibuat oleh PBB setelah beberapa kota di Ukraina mulai luluh lantak akibat serangan militer Putin. Terlebih setelah kota Irpin yang berlokasi di barat laut Kyiv hancur setelah diserang rudal hipersonik milik Rusia.

Terpantau dari citra satelit yang dilansir dari CNN Internasional, akibat dari serangan tersebut kota Irpin mengalami kebakaran hebat di beberapa titik seperti daerah pemukiman, sekolah, hingga kompleks pemerintahan kota dan gedung apartemen.

Bahkan bendungan di sungai Irpin yang merupakan sumber air kehidupan masyarakat Kyiv, turut menjadi sasaran dari militer Rusia. Akibat serangan tersebut kini wilayah Irpin terendam banjir.

Tak hanya itu rudal balistik hipersonik tersebut juga dikabarkan telah menghancurkan tempat penyimpanan besar bahan bakar dan pelumas angkatan bersenjata Ukraina yang berlokasi di dekat pemukiman Kostyantynivka di wilayah Mykolaiv.

Adanya rentetan serangan ini, lantas membuat warga Ukraina panik hingga sehingga sebagian besar dari nereka pergi meninggalkan wilayahnya untuk mencari tempat perlindungan. Dikutip dari CNA, setidaknya kini sudah lebih dari 3 juta orang pergi meninggalkan Ukraina

Nantinya PBB tak hanya membangun penampungan di berbagai perbatasan Ukraina. Dujarric menjelaskan bahwa PBB juga akan membantu pasokan makanan untuk pengungsi yang masih bertahan di Ukraina.

“Di Kharkiv, Program Pangan Dunia menggandakan distribusi rotinya melalui mitra, 78 metrik ton untuk sekitar 260.000 orang. Di Kyiv, PBB telah mengirim 26 metrik ton biskuit berenergi tinggi, 325 metrik ton minyak sayur dan 478 metrik ton tepung terigu kepada hampir 70.000 orang yang rentan. sementara di Dnipro, sekitar 2,2 metrik ton makanan kaleng campuran juga didistribusikan ke mereka yang paling rentan,” tutup Dujarric.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini