Zelenska pun menutup pesannya dengan menceritakan mengenai perempuan Ukraina, Svitlana, yang merupakan seorang guru.
Ia mengungkapkan setelah penembakan yang mengenai rumahnya, Svitlana membawa dan melindungi empat orang anak menuju tempat evakuasi.
Zelenska menceritakan bagaimana dari keempat orang anak itu hanya satu yang merupakan anak kandungnya.
“Anak kedua adalah putra saudarinya. Saudarinya lari keluar rumah untuk mencari air, tetapi ia tak kembali. Sedangkan anak ketiga adalah anak tetangganya yang tewas, dan anak keempat adalah anak yatim piatu yang diambil Svitlanda dari jalanan saat menuju tempat evakuasi,” tuturnya.
Zelenska pun mengatakan berkat Svitlana, keempat anak itu bisa selamat.
“Itu adalah ibu yang sebenarnya, dan saya sangat hormat kepadanya,” tutur Zelenska.
Rumah Sakit Anak di Rusia Khawatir
Sementara itu, rumah sakit anak-anak di Rusia mengkhawatirkan akan dampak dari sanksi barat atas aksi militer negara mereka di Ukraina.
Dengan berkurangnya sumbangan dana dan pasokan obat-obatan serta peralatan medis yang menipis karena dampak sanksi Barat, mereka mengkhawatirkan kemungkinan penutupan operasional.
Salah satu yang mengkhawatirkan hal ini, yakni rumah sakit anak The House With Lighthouse di Rusia.
Rumah sakit anak itu telah merawat sekitar 1.000 anak-anak dan dewasa muda.
Sekarang karena negara-negara barat telah memberlakukan sanksi yang semakin keras selama sebulan terakhir, yayasan itu mengkhawatirkan dampak terburuknya terhadap obat-obatan dan peralatan.
“Tanpa komponen cadangan, beberapa peralatan berteknologi tinggi rumah sakit bisa berubah menjadi tumpukan besi tua," kata Direktur Eksekutif The House With Lighthouse, Yelena Prokopyeva kepada AFP.
Meskipun obat-obatan tidak secara langsung dikenai sanksi, pasokan masih dipengaruhi oleh kesulitan logistik, sistem keuangan yang terhambat, dan kenaikan harga impor.