TRIBUNNEWS.COM - Tentara Rusia yang berada di Chernobyl, mengendarai kendaraan lapis baja mereka tanpa perlindungan radiasi melalui zona sangat beracun yang disebut "Hutan Merah", menimbulkan awan debu radioaktif.
Pekerja di lokasi mengatakan, tentara dalam konvoi tidak menggunakan peralatan anti-radiasi.
Karyawan Chernobyl mengatakan bahwa itu "bunuh diri" bagi para prajurit karena debu radioaktif yang mereka hirup kemungkinan besar menyebabkan radiasi internal di tubuh mereka, seperti dilansir CNA.
Inspektorat nuklir negara Ukraina mengatakan pada 25 Februari, telah terjadi peningkatan tingkat radiasi di Chernobyl sebagai akibat dari kendaraan militer berat yang melewati tanah.
Namun hingga saat ini, detail persisnya apa yang terjadi belum terungkap.
Baca juga: Roman Abramovich Alami Keracunan saat Ikut Perundingan Damai Rusia dan Ukraina
Baca juga: 160.000 Warga Terperangkap di Mariupol yang Dikepung Militer Rusia, Kondisinya Memprihatinkan
Dua pekerja Ukraina yang berbicara kepada Reuters sedang bertugas ketika tank Rusia memasuki Chernobyl pada 24 Februari dan mengambil alih lokasi, di mana staf masih bertanggung jawab atas penyimpanan aman bahan bakar nuklir bekas dan mengawasi sisa-sisa reaktor yang terbungkus beton.
Kedua pria itu mengatakan, mereka telah menyaksikan tank Rusia dan kendaraan lapis baja lainnya bergerak melalui Hutan Merah, yang merupakan bagian yang paling terkontaminasi radioaktif dari zona sekitar Chernobyl, sekitar 100 km utara Kyiv.
Tentara reguler yang berbicara dengan salah satu pekerja ketika mereka bekerja bersama di fasilitas itu belum mendengar tentang ledakan itu, katanya.
Sementara kementerian pertahanan Rusia tidak menanggapi terkait hal tersebut.
Militer Rusia mengatakan setelah menguasai pabrik, radiasi berada dalam tingkat normal dan tindakan mereka mencegah kemungkinan "provokasi nuklir" oleh nasionalis Ukraina.
Rusia sebelumnya telah membantah bahwa pasukannya menempatkan fasilitas nuklir di dalam bahaya.
Area Terlarang
Area luas di sekitar Chernobyl terlarang bagi siapa saja yang tidak bekerja di sana atau memiliki izin khusus, tetapi Hutan Merah dianggap sangat terkontaminasi sehingga para pekerja pabrik nuklir tidak diizinkan pergi ke sana.
Situs ini disebut area terlarang ketika puluhan kilometer persegi pohon pinus berubah menjadi merah setelah menyerap radiasi dari ledakan 1986, salah satu bencana nuklir terburuk di dunia.