Pemerkosaan yang dilakukan oleh tentara Rusia dilaporkan telah terjadi di sejumlah kota Ukraina.
Dua perempuan Ukraina yang diperkosa telah mengungkapkan apa yang mereka alami.
Bahkan, salah satu dari mereka mengungkapkan bahwa suaminya ditembak mati, sebelum kemudian tentara Rusia memerkosanya.
SSU telah mengumpulkan bukti-bukti dari kejahatan perang Rusia untuk disidangkan di Mahkamah Internasional Den Haag.
Bukti-bukti yang dikumpulkan berasal dari layanan percakapan, hotline, aplikasi pesan dan juga pesan elektronik.
Rekaman pembicaraan tersebut telah disebarkan oleh SSU, menyusul adanya keraguan yang berkembang terkait negosiasi damai Kremlin.
Rusia sendiri diklaim telah melakukan sejumlah kejahatan perang pada invasi yang mereka sebut sebagai 'operasi militer khusus' itu.
Pernah Dilontarkan Menlu Ukraina
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Jumat (4/3/2022) lalu, menuduh pasukan Rusia memperkosa wanita Ukraina.
Dia mendukung seruan untuk pembentukan pengadilan khusus untuk menghukum agresi Moskwa di Ukraina.
"Kami memiliki banyak kasus, sayangnya, ketika tentara Rusia memperkosa wanita di kota-kota Ukraina," kata dia.
Dikutip dari AFP, Kuleba menyatakan tuduhannya tersebut dalam sebuah pengarahan secara online di lembaga pemikir Chatham House di London, Inggris.
Dia tidak memberikan rincian terkait kasus pemerkosaan yang dituduhkan ke pasukan Rusia itu, tetapi mendukung banding oleh mantan perdana menteri Inggris Gordon Brown dan sejumlah ahli hukum internasional untuk pengadilan khusus.
“Hukum internasional adalah satu-satunya alat peradaban yang tersedia bagi kita untuk memastikan bahwa pada akhirnya, semua orang yang memungkinkan perang ini akan dibawa ke pengadilan," kata Kuleba saat melihat jumlah korban sipil meningkat di Ukraina.