Zelenskiy mengatakan penggunaan kekuatan Rusia adalah "bencana yang pasti akan menimpa semua orang".
"Agresi Rusia tidak dimaksudkan untuk terbatas pada Ukraina saja ... seluruh proyek Eropa adalah target Rusia," katanya.
“Rusia masih bisa hidup dalam ilusi dan membawa kekuatan militer baru dan peralatan baru ke tanah kami. Dan itu berarti kami membutuhkan lebih banyak sanksi dan bahkan lebih banyak senjata untuk negara kami.”
Zelensky Minta Dukungan Barat
Zelenskiy meminta Barat untuk memberlakukan embargo penuh pada produk energi Rusia dan untuk memasok Ukraina dengan lebih banyak senjata.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bertemu Zelenskiy di Kyiv pada hari Sabtu dan menjanjikan kendaraan lapis baja dan sistem rudal anti-kapal, bersama dengan dukungan tambahan untuk pinjaman Bank Dunia.
Inggris juga akan meningkatkan sanksinya terhadap Rusia dan menjauh dari penggunaan hidrokarbon Rusia.
Johnson, berbicara kepada wartawan dengan Zelenskiy, mengatakan dukungan untuk Ukraina dimaksudkan untuk memastikan "tidak akan pernah bisa diganggu lagi, tidak akan pernah diperas lagi, tidak akan pernah diancam dengan cara yang sama lagi".
Kunjungan tersebut merupakan tanda bahwa Kyiv kembali ke tingkat normalitas tertentu.
Komandan Baru Rusia
Jenderal Alexander Dvornikov, yang dijuluki oleh beberapa orang sebagai 'Penjagal Suriah', telah diperintahkan oleh Rusia sebagai penanggung jawab perang di Ukraina.
Presiden Rusia, Vladimir Putin telah memilih Aleksander Dvornikov untuk memimpin serangan berkelanjutan di Ukraina timur.
Sebelum penunjukan Dvornikov, tidak ada komandan pusat yang mengarahkan pasukan Rusia di lapangan di Ukraina, mengutip pejabat AS.
Dikutip dari The Hill, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa mereka tidak akan mengomentari jenderal yang bertanggung jawab atas invasi Rusia.