TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat menghadiri sebuah pemakaman seorang tokoh Rusia.
Upacara pemakaman dilaksanakan di Gereja Katedral Kristus Juru Selamat, Moskow, pada Jumat (8/4/2022).
Presiden Rusia datang untuk memberikan penghormatan kepada mendiang tokoh ultra-nasionalis Rusia, Vladimir Zhirinovsky.
Diketahui, Vladimir Zhirinovsky diyakini meninggal dunia setelah jatuh sakit.
Tidak hanya itu, Zhirinovsky juga sempat terinfeksi virus Covid-19.
Saat hadir, tampak Putin yang berpakaian hitam membuat tanda salib di depan peti mati Zhirinovsky yang terbuka.
Lantas ada hal yang menjadi sorotan, yakni ketika Putin dikelilingi para pasukan penjaganya, di mana satu di antaranya terlihat membawa sebuah koper hitam.
Baca juga: Rusia Tunjuk Alexander Dvornikov Jadi Komandan Baru Perang di Ukraina, Dijuluki Jagal Suriah
Baca juga: Dilarang AS, Sejumlah Perusahaan di Asia Diam-diam Tetap Beli Minyak Rusia
Dikutip Tribunnews dari The Sun, diduga koper tersebut adalah 'Koper Nuklir Rahasia'.
Koper itu diduga berisi peralatan peluncuran rudal strategis Kremlin.
Seperti diberitakan sebelumnya, momok perang nuklir telah membayangi konflik antara Rusia dan Ukraina.
Putin disebut-sebut telah mempersiapkan senjata nuklirnya untuk memecah kebuntuan melawan Ukraina.
Pelayat Dikeluarkan dari Gereja
Kehadiran penjaga dengan 'koper nuklir rahasia' tersebut juga disinyalir untuk menjaga sang Presiden Rusia dari upaya pembunuhan.
Tidak hanya itu, demi menjaga Putin, petugas mengeluarkan seluruh pelayat dari Gereja Katedral Kristus Juru Selamat.
Hal itu juga sekaligus menjaga Putin dari bahaya terinfeksi virus Covid-19.
Hal itu muncul setelah spekulasi bahwa kemungkinan Putin menderita kanker tiroid.
Baca juga: Imbas Konflik Rusia Vs Ukraina, Harga Pangan Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Picu Krisis Global
Tentang 'Tas Nuklir Rahasia'
Kehadiran koper hitam yang diperkirakan berisi peralatan peluncuran untuk rudal strategis Kremlin dipandang sebagai ancaman mengerikan bagi dunia.
'Tas nuklir rahasia' tersebut yang memiliki kode kunci pribadi, diawasi 24 jam, dan sepenuhnya mengontrol persenjataan nuklir Moskow.
Dilaporkan tas tersebut diawasi oleh petugas keamanan bersenjata, dan dibawa saat petugas keamanan menemani Putin ke mana pun dia bepergian.
Koper hitam itu disebut Cheget dalam bahasa Rusia, dikembangkan pada awal 1980-an dan ditunjukkan kepada dunia untuk pertama kalinya pada 2019.
Menurut media lokal, meskipun kasus ini sering terlihat di tangan seorang ajudan bersama Putin, sebenarnya total 'tas nuklir rahasia' bukan hanya satu, melainkan tiga.
Masing-masing dapat diakses oleh tiga pejabat paling tinggi di Federasi Rusia.
Ukraina Dapat Bantuan dari Inggris, Boris Johnson Kunjungi Kyiv
Inggris akan mengirim 120 kendaraan lapis baja dan sistem rudal baru ke Ukraina.
Dukungan tersebut juga diperkuat dengan kunjungan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson ke Kyiv.
Kunjungan tersebut pun disambut hangat oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Johnson dan Kanselir Austria Karl Nehammer melakukan kunjungan terpisah ke Zelensky pada hari Sabtu (9/4/2022).
Sebuah foto yang di-tweet oleh Kedutaan Besar Ukraina untuk Inggris menunjukkan Johnson duduk di seberang Zelensky di sebuah ruangan, dikutip dari CNN.
Postingan itu diberi judul dengan kata "Kejutan" dan emoji wajah yang mengedipkan mata.
Layanan Pers Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina mengatakan di akun Twitter resminya bahwa kedua pemimpin telah mengadakan pembicaraan di Kyiv.
Johnson memposting di Twitter bahwa kunjungannya ke Kyiv adalah bentuk dukungan tak tergoyahkan untuk rakyat Ukraina.
Sekaligus untuk mengumumkan paket bantuan keuangan dan militer.
"Ukraina telah menentang rintangan dan mendorong kembali pasukan Rusia dari gerbang Kyiv, mencapai prestasi senjata terbesar abad ke-21," kata PM Inggris dalam sebuah pernyataan.
Boris memuji kepemimpinan tegas Zelensky dan kepahlawanan yang tak terkalahkan dan keberanian rakyat Ukraina.
Kemudian dalam pidato pada malam harinya yang diposting di media sosial, Zelensky berterima kasih kepada Inggris dan Johnson.
Baca juga: Foto Pesawat Kargo Terbesar di Dunia, Antonov An-225 Mriya Hancur Akibat Pertempuran di Kyiv
"Boris termasuk di antara mereka yang tidak ragu-ragu untuk mendukung Ukraina. Kepemimpinan Inggris Raya dalam memberikan bantuan akan selalu ada dalam sejarah."
"Ukraina akan selalu berterima kasih untuk ini kepada Boris dan Inggris," kata Zelensky.
Selama konferensi pers, Johnson mengatakan Inggris akan terus mengintensifkan sanksi terhadap Rusia.
Johnson juga mengatakan tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan "pukulan telak" bagi reputasinya dan pemerintah Rusia.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)