TRIBUNNEWS.COM - Ratu Elizabeth II berbagi pengalaman saat terinfeksi Covid-19 kepada seorang mantan pasien yang kehilangan saudara laki-laki dan sang ayah karena virus.
Selama kunjungan virtual ke rumah sakit Royal London di Whitechapel, Rabu (6/4/2022), Ratu mendengarkan kisah para staf medis, pasien, dan pekerja yang menggunakan fasilitas tersebut selama pandemi.
Sebelumnya, Ratu dites positif Covid-19 pada Februari kemarin.
Namun, di tengah perawatannya, Ratu tetap menjalankan tugas.
Baca juga: Lewatkan Kebaktian Hari Persemakmuran, Ratu Elizabeth Tegaskan Komitmennya untuk Terus Melayani
Baca juga: Ratu Elizabeth Tak akan Hadiri Kebaktian Hari Persemakmuran, Diwakilkan Pangeran Charles
Kisah mantan pasien Covid-19
Dilansir The Guardian, Ratu berbicara kepada Asef Hussain, mantan pasien Covid, dan istrinya, Shamina
"(Covid-19) membuat seseorang sangat lelah dan letih, bukan? Pandemi yang mengerikan," katanya.
Hussain adalah anggota ketiga dari keluarganya yang dirawat di rumah sakit karena virus corona setelah mereka terinfeksi pada Desember 2020.
Kakaknya meninggal lebih dulu, diikuti oleh ayahnya, yang meninggal saat Hussain menggunakan ventilator.
Mengingat pengalamannya, Hussain mengatakan istrinya memanggil ambulans ketika dia bangun pada suatu pagi berjuang untuk bernapas.
“Saya ingat ketika membangunkan istri saya mengatakan bahwa saya merasa seperti tidak ada oksigen di dalam ruangan,” katanya.
"Saya ingat menjulurkan kepala ke luar jendela, hanya mencoba bernapas, mencoba mendapatkan oksigen ekstra."
Hussain tetap menggunakan ventilator di Royal London selama tujuh minggu dan masih dalam pemulihan.
Sejak keluar, dia telah menggunakan kursi roda dan mesin oksigen portabel.