TRIBUNNEWS.COM - Mantan putri Jepang, Mako Komuro dikabarkan bekerja di Metropolitan Museum of Modern Art di New York, Independent melaporkan.
Mako telah melepaskan status kerajaannya setelah menikah dengan rakyat biasa, Kei Komuro dan pindah ke Amerika Serikat.
Putri berusia 30 tahun itu menikah dengan Kei Komuro di kantor pendaftaran Tokyo pada 26 Oktober 2021 lalu.
Mako melepaskan tradisi pernikahan kerajaan mewah serta menolak pembayaran 140 juta yen.
Pembayaran itu sebenarnya adalah haknya sebagai wanita kerajaan yang meninggalkan keluarga kekaisaran.
Di Metropolitan Museum of Modern Art, Komuro bukan bagian dari staf dan hanya menjadi sukarelawan, menurut The Japan Times.
Baca juga: Biaya Keamanan Putri Jepang Mako dan Kei Komuro Suaminya Sekitar 800 Juta Yen Setahun
Baca juga: Mantan Putri Jepang, Mako Terlihat Menghabiskan Waktu Bersama Suaminya di NYC
Ia telah mengerjakan pameran lukisan gulung gantung yang terinspirasi dari kehidupan Ippen (1239-1289), seorang biksu yang berkeliling Jepang selama Periode Kamakura (1192-1333) memperkenalkan agama Buddha kepada massa dengan melantunkan doa sambil menari.
Mantan putri itu dilaporkan menggunakan latar belakang pendidikanya dalam sejarah seni dalam pekerjaannya sebagai kurator di museum.
Mako memiliki gelar dalam bidang seni dan warisan budaya dari International Christian University di Tokyo.
Dia juga belajar sejarah seni di University of Edinburgh dan memiliki gelar master dalam studi museum dan galeri seni dari University of Leicester.
Mako pernah bekerja sebagai peneliti khusus di museum Universitas Tokyo ketika masih berstatus sebagai bangsawan.
Setelah menikah, ia dan Kei pindah dan tinggal di New York City, di mana Komuro bekerja sebagai pengacara.