TRIBUNNEWS.COM - Volodymyr Zelensky memberikan pernyataan peringatan, bahwa adanya kemungkinan Presiden Rusia Vladimir Putin dapat menggunakan senjata nuklir taktis dalam perangnya di Ukraina.
Presiden Ukraina tersebut memperingatkan tidak hanya untuk negaranya, namun juga seluruh dunia.
"Tidak hanya saya (Ukraina) namun seluruh dunia, semua negara harus khawatir, karena itu bisa jadi kebenaran," kata Zelensky.
Zelensky juga menyebut adanya kemungkinan Putin menggunkan senjata kimia untuk berperang, lantaran menurutnya Putin tidak menghargai kehidupan rakyat.
"Kita harus berpikir untuk tidak takut, tidak takut, tetapi bersiaplah. Tapi itu bukan pertanyaan untuk Ukraina, tidak hanya untuk Ukraina tetapi untuk seluruh dunia, saya pikir."
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-52, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Dikutip dari CNN, Zelensky tetap berada di Ukraina selama 50 hari perang dengan Rusia.
Rakyat dan pasukan Ukraina pun teguh menolak upaya Kremlin untuk merebut Kyiv dan memaksa Rusia untuk memfokuskan kembali upaya perangnya di wilayah timur dan selatan negara itu, di mana Ukraina mengantisipasi eskalasi yang signifikan.
Rusia pun dilaporkan telah menembakkan rudal jelajah ke pinggiran Kyiv dan masih mempertahankan kemampuan untuk menargetkan ibukota Ukraina dengan persenjataan jarak jauh.
Sementara itu para pejabat AS telah memperingatkan jika Putin disudutkan, bisa saja Putin beralih ke penggunaan senjata nuklir taktis di Ukraina.
Direktur CIA Bill Burns mengatakan pada hari Kamis bahwa CIA mengamati atas kemungkinan itu, sambil menekankan bahwa AS belum melihat tanda-tanda bahwa Rusia sedang bersiap untuk mengambil langkah 'senjata nuklir'.
Baca juga: Perjuangan Pria Inggris Berperang untuk Ukraina Berakhir Menyerah ke Rusia, Kondisinya Babak Belur
“Mengingat potensi keputusasaan Presiden Putin dan kepemimpinan Rusia, mengingat kemunduran yang mereka hadapi sejauh ini secara militer, tidak ada dari kita yang dapat menganggap enteng ancaman yang ditimbulkan oleh potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir hasil rendah,” katanya.
Diketahui salah satu kapal perang angkatan laut Rusia yang paling penting tenggelam di Laut Hitam minggu ini, dikatakan Ukraina sebagai akibat dari serangan rudal, sementara Rusia mengklaim itu karena kebakaran yang disebabkan oleh peledakan amunisi.
Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan pada hari Jumat bahwa dua rudal Neptunus Ukraina telah menghantam Moskow, dan seorang pejabat Amerika mengatakan bahwa serangan dan penenggelaman kapal berikutnya adalah akibat dari rudal Ukraina.
Penjaga Putin Bawa Koper Diduga 'Tas Nuklir Rahasia', Jaga sang Presiden Rusia dari Upaya Pembunuhan
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat menghadiri sebuah pemakaman seorang tokoh Rusia.
Upacara pemakaman dilaksanakan di Gereja Katedral Kristus Juru Selamat, Moskow, pada Jumat (8/4/2022).
Presiden Rusia datang untuk memberikan penghormatan kepada mendiang tokoh ultra-nasionalis Rusia, Vladimir Zhirinovsky.
Diketahui, Vladimir Zhirinovsky diyakini meninggal dunia setelah jatuh sakit.
Tidak hanya itu, Zhirinovsky juga sempat terinfeksi virus Covid-19.
Saat hadir, tampak Putin yang berpakaian hitam membuat tanda salib di depan peti mati Zhirinovsky yang terbuka.
Lantas ada hal yang menjadi sorotan, yakni ketika Putin dikelilingi para pasukan penjaganya, di mana satu di antaranya terlihat membawa sebuah koper hitam.
Baca juga: Rusia Tunjuk Alexander Dvornikov Jadi Komandan Baru Perang di Ukraina, Dijuluki Jagal Suriah
Baca juga: Dilarang AS, Sejumlah Perusahaan di Asia Diam-diam Tetap Beli Minyak Rusia
Dikutip Tribunnews dari The Sun, diduga koper tersebut adalah 'Koper Nuklir Rahasia'.
Koper itu diduga berisi peralatan peluncuran rudal strategis Kremlin.
Seperti diberitakan sebelumnya, momok perang nuklir telah membayangi konflik antara Rusia dan Ukraina.
Putin disebut-sebut telah mempersiapkan senjata nuklirnya untuk memecah kebuntuan melawan Ukraina.
Pelayat Dikeluarkan dari Gereja
Kehadiran penjaga dengan 'koper nuklir rahasia' tersebut juga disinyalir untuk menjaga sang Presiden Rusia dari upaya pembunuhan.
Tidak hanya itu, demi menjaga Putin, petugas mengeluarkan seluruh pelayat dari Gereja Katedral Kristus Juru Selamat.
Hal itu juga sekaligus menjaga Putin dari bahaya terinfeksi virus Covid-19.
Hal itu muncul setelah spekulasi bahwa kemungkinan Putin menderita kanker tiroid.
Baca juga: Imbas Konflik Rusia Vs Ukraina, Harga Pangan Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Picu Krisis Global
Tentang 'Tas Nuklir Rahasia'
Kehadiran koper hitam yang diperkirakan berisi peralatan peluncuran untuk rudal strategis Kremlin dipandang sebagai ancaman mengerikan bagi dunia.
'Tas nuklir rahasia' tersebut yang memiliki kode kunci pribadi, diawasi 24 jam, dan sepenuhnya mengontrol persenjataan nuklir Moskow.
Dilaporkan tas tersebut diawasi oleh petugas keamanan bersenjata, dan dibawa saat petugas keamanan menemani Putin ke mana pun dia bepergian.
Koper hitam itu disebut Cheget dalam bahasa Rusia, dikembangkan pada awal 1980-an dan ditunjukkan kepada dunia untuk pertama kalinya pada 2019.
Menurut media lokal, meskipun kasus ini sering terlihat di tangan seorang ajudan bersama Putin, sebenarnya total 'tas nuklir rahasia' bukan hanya satu, melainkan tiga.
Masing-masing dapat diakses oleh tiga pejabat paling tinggi di Federasi Rusia.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)