News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelensky Peringatkan Dunia atas Ancaman Senjata Nuklir Putin: Berpikir Tidak Takut, Tapi Bersiaplah

Penulis: garudea prabawati
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah gambar selebaran yang diambil dan dirilis pada 4 April 2022 oleh layanan pers kepresidenan Ukraina menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (tengah) berjalan di kota Bucha, barat laut ibukota Ukraina, Kyiv. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 3 April 2022 bahwa kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha, di luar Kyiv, di mana mayat-mayat ditemukan tergeletak di jalan setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia menolak tuduhan pada hari yang sama dengan alasan bahwa pasukan Rusia meninggalkan Bucha pada 30 Maret sementara bukti pembunuhan disajikan empat hari kemudian. (Photo by UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Volodymyr Zelensky memberikan pernyataan peringatan, bahwa adanya kemungkinan Presiden Rusia Vladimir Putin dapat menggunakan senjata nuklir taktis dalam perangnya di Ukraina.

Presiden Ukraina tersebut memperingatkan tidak hanya untuk negaranya, namun juga seluruh dunia.

"Tidak hanya saya (Ukraina) namun seluruh dunia, semua negara harus khawatir, karena itu bisa jadi kebenaran," kata Zelensky.

Zelensky juga menyebut adanya kemungkinan Putin menggunkan senjata kimia untuk berperang, lantaran menurutnya Putin tidak menghargai kehidupan rakyat.

"Kita harus berpikir untuk tidak takut, tidak takut, tetapi bersiaplah. Tapi itu bukan pertanyaan untuk Ukraina, tidak hanya untuk Ukraina tetapi untuk seluruh dunia, saya pikir."

Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-52, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Dikutip dari CNN, Zelensky tetap berada di Ukraina selama 50 hari perang dengan Rusia.

Presiden Volodymyr Zelensky (tengah) berjalan di kota Bucha, tepat di barat laut ibukota Ukraina Kyiv pada 4 April 2022. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 3 April 2022 bahwa kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha, di luar Kyiv , di mana mayat ditemukan tergeletak di jalan setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Ukraina. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) (AFP/RONALDO SCHEMIDT)

Rakyat dan pasukan Ukraina pun teguh menolak upaya Kremlin untuk merebut Kyiv dan memaksa Rusia untuk memfokuskan kembali upaya perangnya di wilayah timur dan selatan negara itu, di mana Ukraina mengantisipasi eskalasi yang signifikan.

Rusia pun dilaporkan telah menembakkan rudal jelajah ke pinggiran Kyiv dan masih mempertahankan kemampuan untuk menargetkan ibukota Ukraina dengan persenjataan jarak jauh.

Sementara itu para pejabat AS telah memperingatkan jika Putin disudutkan, bisa saja Putin beralih ke penggunaan senjata nuklir taktis di Ukraina.

Direktur CIA Bill Burns mengatakan pada hari Kamis bahwa CIA mengamati atas kemungkinan itu, sambil menekankan bahwa AS belum melihat tanda-tanda bahwa Rusia sedang bersiap untuk mengambil langkah 'senjata nuklir'.

Baca juga: Perjuangan Pria Inggris Berperang untuk Ukraina Berakhir Menyerah ke Rusia, Kondisinya Babak Belur

“Mengingat potensi keputusasaan Presiden Putin dan kepemimpinan Rusia, mengingat kemunduran yang mereka hadapi sejauh ini secara militer, tidak ada dari kita yang dapat menganggap enteng ancaman yang ditimbulkan oleh potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir hasil rendah,” katanya.

Diketahui salah satu kapal perang angkatan laut Rusia yang paling penting tenggelam di Laut Hitam minggu ini, dikatakan Ukraina sebagai akibat dari serangan rudal, sementara Rusia mengklaim itu karena kebakaran yang disebabkan oleh peledakan amunisi.

Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan pada hari Jumat bahwa dua rudal Neptunus Ukraina telah menghantam Moskow, dan seorang pejabat Amerika mengatakan bahwa serangan dan penenggelaman kapal berikutnya adalah akibat dari rudal Ukraina.

Penjaga Putin Bawa Koper Diduga 'Tas Nuklir Rahasia', Jaga sang Presiden Rusia dari Upaya Pembunuhan

Putin melayat di Gereja Katedral Kristus Juru Selamat. Penjaganya disebut-sebut membawa 'tas nuklir rahasia'. ((Tangkap layar The Sun))

Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat menghadiri sebuah pemakaman seorang tokoh Rusia.

Upacara pemakaman dilaksanakan di Gereja Katedral Kristus Juru Selamat, Moskow, pada Jumat (8/4/2022).

Presiden Rusia datang untuk memberikan penghormatan kepada mendiang tokoh ultra-nasionalis Rusia, Vladimir Zhirinovsky.

Diketahui, Vladimir Zhirinovsky diyakini meninggal dunia setelah jatuh sakit.

Tidak hanya itu, Zhirinovsky juga sempat terinfeksi virus Covid-19.

Saat hadir, tampak Putin yang berpakaian hitam membuat tanda salib di depan peti mati Zhirinovsky yang terbuka.

Lantas ada hal yang menjadi sorotan, yakni ketika Putin dikelilingi para pasukan penjaganya, di mana satu di antaranya terlihat membawa sebuah koper hitam.

Baca juga: Rusia Tunjuk Alexander Dvornikov Jadi Komandan Baru Perang di Ukraina, Dijuluki Jagal Suriah

Baca juga: Dilarang AS, Sejumlah Perusahaan di Asia Diam-diam Tetap Beli Minyak Rusia

Dikutip Tribunnews dari The Sun, diduga koper tersebut adalah 'Koper Nuklir Rahasia'.

Koper itu diduga berisi peralatan peluncuran rudal strategis Kremlin.

Seperti diberitakan sebelumnya, momok perang nuklir telah membayangi konflik antara Rusia dan Ukraina.

Putin disebut-sebut telah mempersiapkan senjata nuklirnya untuk memecah kebuntuan melawan Ukraina.

Pelayat Dikeluarkan dari Gereja

Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan para pemenang hadiah budaya negara melalui tautan video di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2022. Presiden Putin pada 25 Maret mengecam Barat karena mendiskriminasi budaya Rusia, dengan mengatakan hal itu seperti upacara pembakaran buku oleh pendukung Nazi pada tahun 1930-an. (Mikhail KLIMENTYEV / SPUTNIK / AFP)

Kehadiran penjaga dengan 'koper nuklir rahasia' tersebut juga disinyalir untuk menjaga sang Presiden Rusia dari upaya pembunuhan.

Tidak hanya itu, demi menjaga Putin, petugas mengeluarkan seluruh pelayat dari Gereja Katedral Kristus Juru Selamat.

Hal itu juga sekaligus menjaga Putin dari bahaya terinfeksi virus Covid-19.

Hal itu muncul setelah spekulasi bahwa kemungkinan Putin menderita kanker tiroid.

Baca juga: Imbas Konflik Rusia Vs Ukraina, Harga Pangan Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Picu Krisis Global

Tentang 'Tas Nuklir Rahasia'

Kehadiran koper hitam yang diperkirakan berisi peralatan peluncuran untuk rudal strategis Kremlin dipandang sebagai ancaman mengerikan bagi dunia.

'Tas nuklir rahasia' tersebut yang memiliki kode kunci pribadi, diawasi 24 jam, dan sepenuhnya mengontrol persenjataan nuklir Moskow.

Dilaporkan tas tersebut diawasi oleh petugas keamanan bersenjata, dan dibawa saat petugas keamanan menemani Putin ke mana pun dia bepergian.

Koper hitam itu disebut Cheget dalam bahasa Rusia, dikembangkan pada awal 1980-an dan ditunjukkan kepada dunia untuk pertama kalinya pada 2019.

Menurut media lokal, meskipun kasus ini sering terlihat di tangan seorang ajudan bersama Putin, sebenarnya total 'tas nuklir rahasia' bukan hanya satu, melainkan tiga.

Masing-masing dapat diakses oleh tiga pejabat paling tinggi di Federasi Rusia.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini