News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Warga Palestina Lindungi Al-Aqsa, Minta Bantuan Pakai Speaker Masjid dan Khawatir Kena Granat

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anggota pasukan keamanan Israel mengangkat tongkatnya di depan masjid Dome of the Rock selama bentrokan di kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem, pada 15 April 2022. - Saksi mata mengatakan bahwa pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke pasukan keamanan Israel, yang menembak peluru karet ke beberapa demonstran. (Photo by AHMAD GHARABLI / AFP)

Di dalam aula Dome of the Rock di tengah kompleks masjid, jamaah wanita juga diblokade dan tidak diizinkan keluar dengan cara yang sama.

"Kami ingin pergi ke luar untuk melindungi al-Aqsa tetapi polisi menutup pintu untuk kami," kata Sahar Natsha, seorang wanita Palestina yang terperangkap di dalam Dome of the Rock selama empat jam, mengatakan kepada Middle East Eye.

Ia menambahkan, penjaga masjid juga mengatakan kepada jamaah untuk tidak membuka pintu dan berusaha untuk pergi.

Hal itu karena khawatir pasukan Israel akan menembakkan granat kejut yang dapat membakar karpet.

"Kami merasa hancur dan marah. Tapi pada akhirnya kami juga senang bahwa kami hadir."

"Jika kami meninggalkan ruang shalat, polisi akan memaksa kami keluar dari masjid sama sekali. Kami memutuskan untuk tetap teguh melindunginya," tambahnya.

Pengakuan Imam Masjid Al Aqsa

Sementara, imam Masjid Al Aqsa, Shiekh Ekrima Sabri ikut menanggapi terkait peristiwa serangan pertama Israel pada Jumat (15/4/2022) pagi.

Ia menuturkan, serangan tersebut bertujuan untuk membuka jalan bagi pemukim Israel menyerbu masjid selama liburan Paskah Yahudi, yang dimulai Jumat malam.

"Apa yang terjadi hari ini adalah serangan yang direncanakan dan diatur setelah mobilisasi pasukan pendudukan untuk menekan para jamaah yang tak berdaya," kata Sabri kepada Middle East Eye, Jumat (15/4/2022).

"Mereka ingin menghalangi umat Islam datang ke masjid dan membiarkan penyusup Yahudi menyerbu Al-Aqsa," lanjut pria berusia 82 tahun itu.

Kompleks masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. (AFP)

Menurutnya, rencana aktivis sayap kanan Israel untuk menyerbu masjid selama Paskah dan mengorbankan hewan di masjid disebut sebagai bagian dari pengorbanan agama.

Pengorbanan seperti itu di dalam al-Aqsa belum pernah terjadi sebelumnya dan kemungkinan akan memprovokasi perasaan umat Islam di seluruh dunia, yang menghormati situs Yerusalem sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam.

"Liburan (Paskah) akan berlangsung selama seminggu dan oleh karena itu kemungkinan mereka akan mencoba menyerbu lagi."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini