News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mantan Presiden Rusia Dmitri Medvedev Ingatkan Jerman Bagaimana Perang Dunia II Berakhir  

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Angela Merkel (saat masih berkuasa sebagai Kanselir Jerman) dan Angkatan Bersenjata Jerman, Bundeswehr

“Bundestag Jerman mengutuk perang agresif brutal Rusia melawan Ukraina dengan cara yang sekuat mungkin,” bunyi mosi tersebut.

Dokumen itu juga menuduh Kremlin melanggar hukum humaniter internasional secara terang-terangan, serta berusaha menghancurkan tatanan perdamaian Eropa secara permanen.

Pada Selasa, Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengumumkan pemerintah di Berlin memberikan lampu hijau pengiriman senjata anti-pesawat self-propelled ke Ukraina.

Dia menyampaikan kabar itu selama pembicaraan bersama Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di pangkalan udara Amerika Ramstein di negara bagian Rhineland-Palatinate Jerman.

Lambrecht menjelaskan Ukraina akan memesan perangkat keras dari pabrikan Jerman dan Jerman akan membayarnya.

Untuk mendanai skema tersebut, Berlin akan mengalokasikan sekitar dua miliar euro.

Menurut laporan di media Jerman, perusahaan pertahanan Krauss-Maffei Wegmann bisa mengirimkan sebanyak 50 senjata antipesawat self-propelled tipe Gepard.

Senjata ini telah dinonaktifkan militer Jerman pada 2010, tetapi masih ada di stok Gudang senjata mereka.

Dirancang untuk menembak jatuh rudal jelajah dan pesawat, perangkat keras ini juga dapat menyerang target di darat.

Pejabat Jerman tidak mengungkapkan tanggal pasti kapan Kiev bisa menerima Gepards.

Beberapa media Jerman, melaporkan perangkat keras pertama-tama harus diperbaharui oleh pabrikan, sebelum dapat dikirim ke Ukraina.

Pengiriman yang akan datang direncanakan menggunakan skema pertukaran, di mana negara-negara Eropa timur menyumbangkan persenjataan berat buatan Soviet mereka ke Ukraina.

Selanjutnya Ukraina nanti akan menerima perangkat keras militer dari Jerman sebagai gantinya. Berlin juga berjanji membantu militer Ukraina dalam hal pelatihan.

Sebelumnya pada April, muncul laporan di beberapa media Jerman yang menunjukkan produsen senjata Rheinmetall negara itu siap untuk menjual 88 tank Leopard yang dinonaktifkan ke Ukraina.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini