TRIBUNNEWS.COM - Embargo sumber daya energi dan mineral Rusia menjadi sorotan dunia.
Di tengah krisis konflik Rusia vs Ukraina, pembicaraan mengenai bagaimana Uni Eropa menghentikan pasokan energi Rusia bahkan berlangsung di Brussel.
Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, sebelumnya mengatakan bahwa negara-negara anggota tetap terbagi atas embargo energi Rusia.
Hongaria telah memperjelas penentangannya terhadap pelarangan minyak dan gas Rusia.
Baca juga: Israel Kecam Menlu Rusia karena Sebut Adolf Hitler Berdarah Yahudi
Diberitakan BBC, Jerman tidak siap melarang gas dari Rusia.
Tetapi diyakini dapat menangani larangan minyak Rusia pada akhir tahun.
Hal ini diyakini sebagai kerangka waktu untuk penghentian minyak Rusia secara bertahap yang tampaknya sedang dibahas oleh negara-negara anggota UE.
"Kami telah berhasil mencapai situasi di mana Jerman mampu menanggung embargo minyak," kata Habeck pada konferensi pers.
Meski demikian, dirinya tak memungkiri adanya konsekuensi.
Adapun Jerman telah memotong bagian impor minyak Rusia dari 35 persen menjadi 25 persen tetapi masih bekerja untuk menemukan pemasok alternatif yang dapat mengisi kesenjangan jika terjadi embargo penuh.
Ancaman Krisis Pangan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan akan adanya krisis pangan di seluruh dunia.
Krisis pangan disebutnya merupakan buntut dari invasi Rusia ke Ukraina.
Zelensky mengatakan, saat ini Rusia telah memblokade pelabuhannya di Laut Hitam.
Adanya hal tersebut membuat Ukraina kehilangan puluhan juta ton biji-bijian yang disalurkan secara global.
Akibatnya, lanjut Zelensky, dapat memicu krisis pangan yang mempengaruhi negara-negara di seluruh dunia.
"Rusia ingin sepenuhnya memblokir ekonomi negara kita," kata Zelensky.
Dikutip Tribunnews.com dari BBC, Ukraina adalah salah satu pengekspor biji-bijian dan produk makanan lainnya terbesar di dunia.
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-68, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Zelensky Beri Pesan Menohok ke Militer Rusia: Lebih Baik Bertahan di Rusia daripada Mati di Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memberikan peringatan keras untuk pasukan Rusia.
Saat ini, dilaporkan Rusia tengah mencoba meningkatkan tekanan pada pasukan Ukraina di wilayah Donbas timur.
Dalam pidatonya, Zelensky mengatakan Rusia mengumpulkan pasukan tambahan untuk serangan baru di wilayah tersebut.
Perekrutan pasukan baru tersebut, dilaporkan, dilakukan oleh pihak Putin untuk terus melancarkan serangan dan invansinya ke Ukraina.
Menanggapi hal tersebut, Zelensky memiliki pesan menantang.
Baca juga: Presiden Putin Dikabarkan Bakal Menjalani Operasi Kanker, Ini Sosok yang Ditunjuk Kendalikan Rusia
"Lebih baik bagi Anda (pasukan Rusia) untuk bertahan hidup di Rusia daripada binasa di tanah kami," katanya, dikutip Tribunnews.com dari BBC.
Menurut Zelensky, upaya Putin untuk menambah, melakukan perekrutan pasukan baru justru akan menambah kerugian baru bagi Rusia.
Klaimnya, para pasukan Rusia dilaporkan melemah terpantau pada Maret hingga April 2022.
Dan kini disebutkan, banyak orang-orang baru direkrut menjadi pasukan Rusia untuk berperang di Ukraina.
"Namun mereka dengan sedikit motivasi, sedikit pengalaman tempur,” katanya.
Zelensky mengatakan, Ukraina melakukan "segalanya" untuk memastikan keberhasilan misi evakuasi ratusan warga sipil dan pejuang yang terdampar dari kota selatan Mariupol.
Selain itu, Zelensky juga mengatakan bahwa Ukraina sedang bekerja dengan mitra untuk meningkatkan sanksi terhadap Moskow dan mengharapkan untuk melihat keputusan tentang pembatasan minyak lebih lanjut dan dalam waktu dekat.
6 Bos di Rusia Dilaporkan Tewas Misterius hingga Bunuh Diri, Terjadi saat Invasi Putin ke Ukraina
Sementara itu, dilaporkan lebih dari lima pengusaha Rusia ditemukan tewas bunuh diri.
Ada juga yang sampai saat ini masih berstatus diduga bunuh diri.
Para oligarki ini ada yang ditemukan tewas seorang diri, hingga bersama dengan anggota keluarganya yang lain.
Semasa hidup, mereka dikenal memiliki jabatan tinggi di perusahaan-perusahaan mentereng Rusia.
Termasuk Gazprom adalah sebuah perusahaan energi multinasional milik negara Rusia.
Laporan tentang pejabat Rusia yang meninggal secara mencurigakan tersebut, menggaung bersamaan dengan langkah Presiden Rusia Vladimir Putin yang telah lama diketahui mengambil tindakan ekstrem untuk membungkam lawan-lawannya, dikutip dari Fortune.
Pada 2017, USA Today menerbitkan laporan investigasi yang merinci setidaknya 38 oligarki yang meninggal atau hilang selama rentang tiga tahun.
Lantas berikut para oligarki Rusia yang ditemukan tewas, setidaknya selama tiga bulan terakhir ini, dikutip Tribunnews dari berbagai sumber:
1. Leonid Shulman
Leonid Shulman, seorang Kepala Transportasi di Gazprom Invest, ditemukan tewas di rumahnya.
Yakni di Desa Leninsky dekat Leningrad, Rusia, pada 30 Januari 2022, menurut media pemerintah Rusia, RIA Novosti.
RIA melaporkan bahwa sebuah catatan bunuh diri ditemukan di tempat kejadian.
Para petugas pun menyelidiki kematian itu sebagai bunuh diri, dikutip dari CNN.
2. Alexander Tyulakov
Hanya sebulan setelah kematian Leonid Shulman, seorang pejabat eksekutif lainnya di Gazprom ditemukan tewas di desa yang sama.
Dia adalah Alexander Tyulakov.
Oligark tersebut ditemukan tewas di garasinya pada 25 Februari 2022.
Menurut Novaya Gazeta, sebuah surat kabar independen Rusia melaporkan dia meninggal karena bunuh diri.
CNN telah meminta Komite Investigasi Rusia untuk mengomentari dua kasus tersebut tetapi belum menerima tanggapan.
3. Mikhail Watford
Mikhail Watford, seorang miliarder Rusia kelahiran Ukraina, ditemukan tewas di rumahnya di Surrey, Inggris pada 28 Februari 2022 lalu.
Pria berusia 66 tahun tersebut, dinyatakan meninggal setelah pihak berwenang dipanggil ke rumahnya di Surrey, tepat di luar London, pada Senin sekitar tengah hari.
Jasadnya pun ditemukan tergantung di garasinya.
Pihak berwenang mengatakan, keadaan seputar kematian taipan itu tampaknya tidak mencurigakan, tetapi mereka menyebutnya "tidak dapat dijelaskan", dikutip dari New York Post.
Diketahui, ayah dari tiga anak tersebut menghasilkan kekayaan melalui bisnis minyak dan gas setelah runtuhnya Uni Soviet.
Rekan dan teman-temannya mengatakan bahwa kematiannya menimbulkan pertanyaan, terutama setelah percobaan pembunuhan mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal di tanah Inggris.
"Kondisi pikirannya mungkin terpengaruh oleh situasi di Ukraina," klaim seorang teman keluarga.
“Waktu kematiannya dan invasi ke Ukraina jelas bukan kebetulan.”
Polisi Surrey mengatakan, soal kasus kematiannya sedang diselidiki oleh koroner, dan sidang akan diadakan pada 29 Juli 2022.
Baca juga: Benar-benar Digdaya, Digempur Sanksi Barat, Penjualan Minyak Rusia Justru Tembus Rp 958 Triliun!
4. Vasily Melnikov
Pengusaha Rusia lainnya, Vasily Melnikov, ditemukan tewas bersama keluarganya di Nizhny Novgorod pada 23 Maret 2022, menurut surat kabar Rusia Kommersant.
Melnikov merupakan pengusaha yang memiliki MedStom, sebuah perusahaan perlengkapan medis.
Menurut Komite Investigasi Rusia, dilaporkan seorang pria (43) tahun, istrinya (41), dan dua anak berusia empat tahun dan 10 tahun ditemukan tewas.
Bahkan anak-anaknya ditemukan tewas ditikam.
Pihak kepolisian tidak menyebutkan nama Melnikov, tetapi usia korban tewas dan lokasi kejadian sesuai dengan laporan Kommersant.
Cabang regional komite investigasi belum memperbarui status penyelidikannya.
Pada saat kejadian, pada bulan Maret, dikatakan tidak ada tanda-tanda masuk paksa ke apartemen mereka, dan sebilah pisau telah ditemukan dan disita.
"Penyelidik sedang mempertimbangkan beberapa versi tentang apa yang terjadi, termasuk pembunuhan anak-anak dan istri oleh kepala keluarga, diikuti dengan kematian yang dilakukan sendiri," kata komite itu.
5. Vladislav Avayev
Mantan wakil presiden Gazprombank, Vladislav Avayev ditemukan tewas bersama istri dan putrinya di apartemennya di Moskow pada 18 April 2022, menurut kantor berita negara Rusia Tass.
Mengutip sebuah sumber dalam penegakan hukum, Tass mengklaim pihak berwenang sedang menyelidiki kematian keluarga Avayev sebagai pembunuhan dan bunuh diri.
Yulia Ivanova, perwakilan dari Komite Investigasi untuk Moskow, mengatakan bahwa seorang kerabat menemukan mayat Avayevs setelah diberitahu oleh sopir keluarga dan pengasuh.
Awlanya mereka tidak dapat menghubungi korban melalui telepon atau masuk ke apartemen, karena pintu ditutup dari dalam.
Baca juga: Mantan Presiden Rusia Dmitri Medvedev Ingatkan Jerman Bagaimana Perang Dunia II Berakhir
Igor Volobuev, mantan Wakil Presiden Gazprombank, yang baru-baru ini meninggalkan Rusia ke Ukraina, mengatakan bahwa dia tidak percaya Avayev bunuh diri.
"Pekerjaannya adalah berurusan dengan perbankan swasta, itu berarti berurusan dengan klien VIP. Dia bertanggung jawab atas sejumlah besar uang. Jadi, apakah dia bunuh diri? Saya rasa tidak. Saya pikir dia tahu sesuatu dan dia menimbulkan semacam risiko," kata Volobuev kepada CNN.
6. Sergey Protosenya
Sergey Protosenya, seorang oligarki gas Rusia dan keluarganya ditemukan tewas di dalam rumahnya di Spanyol.
Penyelidik dilaporkan berusaha mencari tahu apakah insiden itu adalah pembunuhan dan bunuh diri domestik atau serangan terorganisir.
Mayat mereka ditemukan hanya satu hari setelah bos gas Rusia lainnya ditemukan tewas dalam keadaan yang sama bersama keluarganya di Moskow.
Situs berita Spanyol El Punt Avui melaporkan mayat Sergey Protosenya (55), istri dan putrinya ditemukan sekitar pukul 4 sore pada hari Selasa, 19 April di rumah mereka di resor tepi laut Lloret de Mar di wilayah Catalonia Spanyol.
Awalnya putra tertua pasangan itu, yang tinggal di Prancis, tidak dapat menghubungi mereka.
Dan saat itu sudah beredar laporan bahwa istri Protosenya (53) dan anak perempuannya (18) ditikam hingga tewas, sementara Sergey Protosenya tampak gantung diri.
Menurut El Punt Avui , perkiraan kekayaan Protosenya adalah $ 440 juta.
Dia dilaporkan telah dilatih sebagai seorang insinyur dan ekonom dan menjadi kepala keuangan perusahaan minyak Tarkosaleneftegaz dan kepala akuntan di raksasa minyak Novatek.
Novatek-Tarkosaleneftegaz didirikan pada tahun 1994 dan mengoperasikan ladang minyak dan gas.
Laporan yang belum dikonfirmasi dari El Punt Avui menunjukkan beberapa ketidakkonsistenan di lapangan telah ditemukan.
Sebelumnya dilaporkan kedua wanita itu ditikam saat mereka tidur, namun, tidak ada noda darah mereka yang ditemukan pada Protosenya, kata laporan itu.
Kaus kaki bernoda darah tampaknya telah digunakan sebagai sarung tangan darurat untuk mencegah sidik jari pada kapak dan pisau.
Polisi belum mengungkapkan rincian apapun dari penyelidikan mereka, tetapi menegaskan bahwa mereka masih mempertimbangkan kematian lantaran pembunuhan berlanjut bunuh diri.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(Tribunnews.com/Chrysnha, Garudea Prabawati)