Pekan lalu, Kongres menyetujui RUU yang akan memungkinkan Gedung Putih untuk mengirim jumlah dan jenis senjata yang hampir tidak terbatas dan amunisi menggunakan mekanisme "pinjam-sewa" era Perang Dunia II.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, angkatan bersenjata Ukraina telah kehilangan 1.246 senjata artileri, tidak termasuk beberapa sistem peluncur roket, sejak awal permusuhan.
Rusia juga berulang kali menargetkan gudang penyimpanan peralatan yang dikirim dari barat.
Inggris Sponsor Senjata Terbesar Ukraina
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan mengumumkan paket bantuan militer multi-juta pound baru ke Ukraina saat negara itu terus memerangi pasukan Rusia.
Johnson akan menjadi pemimpin dunia pertama yang berpidato di parlemen Ukraina sejak peluncuran serangan militer Rusia pada Februari.
Dalam pidato jarak jauh itu, Johnson akan menekankan Inggris bangga berada di antara teman-teman Ukraina.
Menurut siaran pers Downing Street 10, Johnson akan memberikan rincian paket bantuan, senilai £300 juta (hampir $376 juta), guna mendukung pertahanan Ukraina melawan invasi ilegal Rusia.
Paket itu termasuk peralatan perang elektronik, sistem radar baterai counter, peralatan pengacau GPS, dan ribuan perangkat night vision.
Inggris juga akan memenuhi permintaan dari pemerintah Ukraina dengan mengirimkan "lebih dari selusin" khusus Toyota Land Cruiser.
Mobil itu akan dipakai melindungi pejabat sipil di Ukraina Timur dan mengevakuasi warga sipil dari daerah garis depan.
Johnson diharapkan menyebut konflik saat ini sebagai “babak epik” dalam sejarah Ukraina yang akan diingat dan diceritakan untuk generasi mendatang.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan kepada anggota parlemen bantuan militer Inggris ke Ukraina kemungkinan akan meningkat menjadi £500 juta, setelah melampaui angka £200 juta.
Dia juga mengungkapkan perlombaan sedang berlangsung untuk melengkapi Ukraina dengan kemampuan jarak jauh yang sama dengan yang dimiliki Rusia sehingga mereka tidak dikalahkan.