TRIBUNNEWS.COM - Ribuan orang meninggalkan kota Irak utara di tengah bentrokan sengit antara tentara dan milisi yang terkait dengan kelompok separatis Kurdi, kata militer dan pejabat Kurdi Irak setempat.
Setidaknya 3.000 orang meninggalkan Sinjar dan daerah sekitarnya pada Senin (2/5/2022).
Diketahui mereka menuju utara, wilayah semi-otonom Kurdi untuk mencari keselamatan.
Dilansir Al Jazeera, bentrokan pertama kali meletus pada Minggu malam (1/5/2022), ketika militer Irak melancarkan operasi untuk membersihkan daerah itu dari pasukan YBS.
Baca juga: Bekas PM Inggris Semangati Negara Barat Kalahkan Rusia di Ukraina dan Cuci Tangan Soal Invasi Irak
Baca juga: Baghdad Kecam Invasi Pasukan Turki ke Wilayah Kurdi Irak
YBS adalah sebuah kelompok milisi yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan Turki (PKK) dan sebagian besar terdiri dari anggota dari minoritas agama Yazidi.
Pertempuran meluas hingga distrik Sinjar
Pertempuran antara tentara Irak dan YBS meningkat pada Senin (2/5/2022), menyebar ke daerah lain di distrik Sinjar.
Militer Irak mengatakan serangan itu untuk membongkar pos pemeriksaan YBS, yang telah mencegah warga kembali ke rumah mereka dan merusak otoritas negara Irak.
"Tentara berusaha membuka jalan tetapi mendapat tembakan hebat", kata militer dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan tersebut merujuk pada kehadiran "penembak jitu di atap" dan jalan yang dipenuhi ranjau.
Sherwan al-Douberdani, seorang wakil provinsi, mengatakan kepada AFP bahwa satu tentara Irak tewas.
Sementara seorang pejabat senior militer mengatakan dua tentara lainnya terluka.
Baca juga: Turki Luncurkan Serangan Darat dan Udara ke Markas Kurdi Irak
Pejuang Yazidi tewas dalam bentrokan
Bentrokan itu juga menewaskan selusin pejuang Yazidi, menurut pejabat militer, yang berbicara dengan syarat anonim.