News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pengakuan Kolonel Ukraina, Warga Asing Ikut Bertempur Hanya Ingin Cari Petualangan

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua tentara Inggris, Shaun Pinner dan Aiden Aslin, yang ditangkap pasukan Rusia saat berperang untuk Ukraina, meminta agar ditukar dengan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin yang ditahan Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM, MARIUPOL – Warga asing yang turut bertempur di sisi Ukraina, terutama yang bergabung ke militer, disebut hanya ingin bertualang.

Pengakuan ini disampaikan Komandan Brigade Marinir ke-36 Ukraina, Kolonel Vladimir Baranyuk dalam wawancara video yang dipublikasikan badan penyiaran resmi RIA Novosti.  

Baranyuk menyerahkan diri ke pasukan Rusia yang mengeung komplek pabrik baja Azovstal di Mariupol

Vladimir Baranyuk mengakui ada orang asing di jajaran unitnya. Ia mengaku undang-undang Ukraina memungkinkan warga negara asing bergabung ke angkatan bersenjatanya.

Baca juga: Intel dan Tentara Bayaran Asing Berkeliaran di Moldova dan Transnistria

Baca juga: Pasukan Rusia Tangkap Andre Hill, Tentara Bayaran Inggris di Ukraina

Baca juga: Rusia Rilis Daftar 100 Tentara Bayaran Asal Inggris yang Ikut Perang Membela Ukraina

“Mereka menandatangani kontrak resmi dan melayani,” kata Baranyuk. Ia mengingat setidaknya dua warga asing, keduanya warga Inggris Raya, berada di bawah komandonya.

“Yang satu dipanggil Aiden… saya tidak ingat nama yang satunya… nama belakang yang sangat pendek,” katanya.

Ia diduga merujuk dua warga Inggris, Aiden Aslin dan Shaun Pinner, yang ditangkap di kota Mariupol pada April lalu.

Aslin dan Pinner, disebut tentara bayaran, dituduh melakukan kejahatan terhadap warga sipil oleh Republik Rakyat Donetsk.

Baranyuk dan marinirnya telah ditugaskan misi mengamankan pinggiran utara Mariupol, sebuah kota pelabuhan strategis di tepi Laut Hitam.

Komandan itu ditangkap dalam upaya yang gagal untuk melarikan diri dari kota, yang dia klaim dia lakukan bersama dengan beberapa orang lainnya.

Mereka menyadari janji Kiev mengirim bantuan kepada pasukannya yang dikepung adalah kebohongan.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberi isyarat saat ia menghadiri briefing media tentang pembaruan Covid-19 terbaru di ruang pengarahan Downing Street, London pusat pada 27 November 2021. - Inggris akan mewajibkan semua penumpang yang tiba untuk mengisolasi sampai mereka dapat menunjukkan PCR negatif tes terhadap Covid-19, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Sabtu setelah strain Omicron baru muncul. (Photo by Hollie Adams / POOL / AFP) (AFP/HOLLIE ADAMS)

Janji PM Inggris Boris Johnson

Perdana Menteri Inggris Johnson Boris berjanji pada akhir April untuk melakukan apa yang mereka bisa untuk membebaskan keduanya melalui pertukaran tahanan.

Namun, PM menunjukkan terserah pada Ukraina untuk membuat keputusan akhir tentang masalah ini.

Menurut Johson, Aslin dan Pinner bukan sandera dan mereka tidak boleh ditukar seolah-olah mereka adalah teroris. “Merekatawanan perang,” tambahnya.

Menurut Baranyuk, orang asing mulai berdatangan di Ukraina dengan tujuan mendaftar di militernya sebelum 2018.

“Ketika saya mengambil alih komando brigade, saya mencoba bertanya kepada mereka (mengapa). Mereka berkata mereka ingin, yah, untuk melayani. Sejujurnya, saya terkejut dengan alasan mereka,” kenangnya.

“Saya bertanya lagi kepada mereka, “Mengapa? Apa gunanya? Tidak bisakah Anda menghasilkan uang di tempat lain?

“Mereka berkata, tidak, tidak seperti itu. Kami adalah pencari petualangan,'” ungkap sang komandan.

Tidak ada yang istimewa dari pasukan asing, yang semuanya memegang “posisi biasa” di unit di bawahnya.

“Saya tidak bisa mengatakan mereka melakukan sesuatu yang luar biasa; bahwa mereka berbeda, katakanlah, dari marinir kita,” kata Baranyuk.

Selama wawancara, Baranyuk juga mengecam persenjataan barat yang diberikan ke Kiev oleh AS dan sekutunya.

Dia menggambarkan sistem anti-tank Javelin Amerika "berguna, terutama dalam perang perkotaan," katanya.

Tapi rudal Inggrisnya NLAW memiliki kelemahan, baterai terkuras terlalu cepat dalam cuaca dingin, membuat senjata tidak mungkin digunakan.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bulan lalu bahwa sekitar 6.824 tentara bayaran asing dari 63 negara telah datang ke Ukraina.

Mereka menanggapi seruan Presiden Volodymyr Zelensky bergabung ke legion internasional untuk memerangi Rusia.

Dari jumlah tersebut, 1.035 telah "dilenyapkan”. sementara lebih dari 900 telah meninggalkan negara itu.

Awal pekan ini, seorang tentara bayaran Kanada yang dikenal sebagai 'Wali', yang telah dipuji sebagai "penembak jitu terbaik di dunia" oleh media barat membuat pengakuan mengejutkan.

Dalam wawancara media Kanada, ia menggambarkan "kekecewaan yang mengerikan selama di Ukraina.

Dia memutuskan kembali ke Quebec karena persenjataan yang tidak memadai, pelatihan yang buruk dan kerugian besar di antara pasukan Kiev, serta penjarahan dan desersi di barisan mereka.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini