News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BREAKING NEWS: PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa Ajukan Pengunduran Diri saat Krisis Ekonomi Memburuk

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(FILES) Dalam file foto yang diambil pada 9 Agustus 2020, Presiden Sri Laka Gotabaya Rajapaksa (kanan) mengangkat kakak laki-lakinya Mahinda Rajapaksa (kiri) sebagai Perdana Menteri baru Sri Lanka di kuil suci Buddha Kelaniya Raja Maha, di luar ibu kota Kolombo. Kemarahan memuncak di Sri Lanka pada krisis ekonomi terburuk di negara itu sejak kemerdekaan pada tahun 1948, sebagian besar diarahkan pada keluarga Rajapaksa yang sangat berkuasa di negara pulau itu.

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa mengajukan pengunduran dirinya.

Pejabat pemerintah mengatakan pengunduran diri diajukan ketika protes atas krisis ekonomi di negara tersebut berubah menjadi kekerasan.

"Perdana Menteri mengirimkan surat pengundurandirinya kepada Presiden (Gotabaya Rajapaksa)," kata pejabat yang menolak disebutkan namanya, Senin (9/5/2022).

Seperti diketahui, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa merupakan adik dari Perdana Menteri.

Baca juga: Presiden Gotabaya Rajapaksa Umumkan Keadaan Darurat Sri Lanka untuk Kedua Kalinya dalam 5 Minggu

Baca juga: Bantuan Obat-Obatan 1,2 Ton dari RI Tiba di Sri Lanka

(FILES) Dalam file foto yang diambil pada 9 Agustus 2020, Presiden Sri Laka Gotabaya Rajapaksa (kanan) mengangkat kakak laki-lakinya Mahinda Rajapaksa (kiri) sebagai Perdana Menteri baru Sri Lanka di kuil suci Buddha Kelaniya Raja Maha, di luar ibu kota Kolombo. Kemarahan memuncak di Sri Lanka pada krisis ekonomi terburuk di negara itu sejak kemerdekaan pada tahun 1948, sebagian besar diarahkan pada keluarga Rajapaksa yang sangat berkuasa di negara pulau itu. (Ishara S. KODIKARA / AFP)

Dilansir Al Jazeera, pengunduran diri Mahinda datang beberapa jam setelah pendukung partainya menyerbu tempat protes yang berlangsung di Kolombo.

Polisi menggunakan gas air mata dan meriam air untuk memukul mundur demonstran anti-pemerintah.

Saluran televisi lokal Sirasa menunjukkan mereka menyerang pengunjuk rasa dengan tongkat, menghancurkan dan kemudian membakar tenda mereka.

Pendukung Mahinda bersenjatakan tongkat dan pentungan serang pengunjuk rasa

Sedikitnya 20 orang terluka, kata para pejabat.

Loyalis Rajapaksa bersenjatakan tongkat dan pentungan menyerang pengunjuk rasa tak bersenjata yang berkemah di luar kantor presiden sejak 9 April.

Dikutip Al Jazeera, Sri Lanka telah mengadakan pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional untuk mendapatkan fasilitas pendanaan segera, serta rencana penyelamatan jangka panjang tetapi diberitahu kemajuannya akan tergantung pada negosiasi restrukturisasi utang dengan kreditur.

Setiap rencana jangka panjang akan memakan waktu setidaknya enam bulan untuk dijalankan.

Berita lain terkait dengan Krisis Sri Lanka

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

 
 

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini