Penduduk Katholik, sebagian besar nasionalis di negara bagian utara yang baru tiba-tiba menjadi minoritas dan mengalami diskriminasi pemerintah yang didominasi serikat pekerja selama beberapa dekade.
Itu memuncak dalam pecahnya konflik bersenjata besar-besaran pada tahun 1968, yang berlangsung selama tiga dekade sampai penyelesaian damai ditandatangani pada 1998.
Kesepakatan damai itu berada di bawah bahaya baru untuk runtuh karena Brexit. Partai-partai serikat pekerja di Irlandia Utara dan minoritas loyalis yang keras keberatan dengan perjanjian Brexit yang ditandatangani Boris Johnson.
Kompleksitas masalah itu menurut Cuningham kini menyodorkan satu solusi: Irlandia harus memiliki kemerdekaan nasional penuhnya setelah satu abad di bawah campur tangan Inggris.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)