Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Pemerintah Inggris berinisiatif memberikan layanan kesehatan psikis bagi pengungsi Ukraina.
Dengan menggandeng Layanan Kesehatan Nasional (NHS), nantinya para masyarakat Ukraina yang berada di posko pengungsian Inggris bisa mendapatkan fasilitas terapi khusus untuk memulihkan pengalaman traumatis mereka dari invasi yang dilakukan militer Putin selama beberapa bulan terakhir.
Tak hanya ditujukan bagi orang dewasa saja, Emily Palmer-White, seorang psikoterapis dan manajer komunitas di badan amal Room to Heal, mengatakan bahwa terapi ini juga dilakukan pada anak-anak Ukraina.
Baca juga: Tentara Bayaran Rusia Jelaskan Penyebab Militer Rusia Gagal Rebut Ibu Kota Ukraina
Melansir dari The Guardian, langkah ini diambil pemerintah Inggris setelah pihaknya prihatin dengan kondisi pengungsi yang datang ke negaranya.
Dengan mengidentifikasi tanda-tanda trauma secara dini, diharap cara ini bisa mengurangi beban pikiran dan psikis dari korban kejahatan perang.
Upaya ini juga sebagai salah satu bentuk kepedulian Inggris terhadap kesehatan mental warga Ukraina.
“Orang-orang terkejut meninggalkan tempat yang mereka sebut rumah, begitu banyak lapisan trauma yang membutuhkan waktu untuk memprosesnya. Orang-orang perlu berada di lingkungan yang aman sebelum mereka dapat mulai melakukan itu. Tetapi berada di negara baru dengan bahasa baru dan tidak ada penghasilan dapat membuat mereka merasa rentan. Seluruh konstruksi internal Anda menjadi tidak stabil," ujar Viktoriia Liamets, seorang terapis anak dan keluarga Ukraina yang baru saja tiba di Inggris.
Baca juga: Produsen Drone Komersial DJI Tangguhkan Kegiatan Bisnis di Rusia dan Ukraina
Tak hanya memberikan layanan terapi psikis saja, pemerintah Inggris juga turut menawarkan bantuan dengan memberikan visa dan mencarikan hunian rumah yang aman bagi pengungsi Ukraina khususnya para wanita dan anak-anak.
Meski program rumah untuk Ukraina sempat gagal dilakukan lantaran banyak pengungsi yang merasa kurang cocok dengan pemilik hunian, namun sejauh ini Inggris masih berupaya mencari akomodasi yang tepat untuk menjembatani 600 pengungsi asal Ukraina.