TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Duta Besar Rusia untuk Polandia, Sergey Andreyev, disiram cairan merah saat meletakkan karangan bunga di Warsawa, Senin (9/5/2022).
Diplomat itu diserang sejumlah orang yang meneriakkan yel-yel pro-Ukraina dan permusuhan Rusia. Andreyev menghadiri penghormatan tentara Tentara Merah yang tewas selama Perang Dunia II.
Sebuah video dari acara tersebut menunjukkan Andreyev dikelilingi oleh sekelompok pengunjuk rasa yang membawa bendera Ukraina.
Victory Day selalu dirayakan setiap 9 Mei. Rusia dan beberapa negara lain rutin merayakan kekalahan Nazi Jerman dan sekutunya.
Masa itu kelompok nasionalis Ukraina berkolaborasi dengan Nazi selama Perang Dunia II. Pemimpinnya Stepan Bandera, kolaborator Nazi yang oleh pemerintah modern Kiev dianggap pahlawan.
Baca juga: Kepala Intel Rusia Sebut Polandia Diam-diam Akan Rebut Kendali Sebagian Wilayah Ukraina
Baca juga: Presiden Polandia “Hapus” Perbatasan dengan Ukraina, Siap Terlibat Perang Lawan Rusia?
Baca juga: Rusia Setop Aliran Gas ke Polandia dan Bulgaria karena Nunggak Bayar, Harga Gas Eropa Naik 24 Persen
Di balik peristiwa ini ada adegan dan percakapan sangat menarik, menunjukkan sikap patriotik Andreyev.
Sesudah diguyur cairan merah, Andreyev dan beberapa stafnya dikerumuni sejumlah orang termasuk jurnalis Polandia.
Sirup Simbol Sandiwara Bucha
Di rekaman video yang muncul di kanal Telegram, seorang reporter Polandia terdengar mencecar sang dubes.
“Anda bergelimang darah rakyat Ukraina, seperti cat merah ini. Bagaimana perasaan Anda? Tanya sang reporter.
Andreyev menjawab cepat. “Aku punya sirup di sini, sembari menahan senyum,” jawabnya cepat.
“Tapi sirup ini symbol darah,” kejar sang reporter. “Ini simbol panggung drama di sini, dan panggung sandiwara di Bucha,” tukasnya. Wajah dan kepala Andreyev masih berlumuran cairan merah.
Serangan terhadap Dubes Andreyev menjadi satu di antara eristiwa menonjol bersamaan peringatan Hari Kemenangan 9 Mei.
Di Riga, karangan bunga yang diletakkan masyarakat di monumen peringatan kemenangan Tentara Merah, dibuldozer oleh pihak keamanan.