News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Cina Veto Resolusi Dewan HAM PBB, Indonesia Ikut Setuju Selidiki Kejahatan Perang Rusia  

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NEW YORK, NEW YORK - 05 MEI: Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dewan Keamanan menghadiri pertemuan tentang situasi yang sedang berlangsung di Ukraina pada 05 Mei 2022 di New York City. António Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, telah menekankan perlunya mengakhiri perang di Ukraina dan untuk memulihkan produksi pertanian Ukraina serta produksi pangan dan pupuk Rusia sebelum negara-negara menghadapi krisis pangan yang parah.

TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Cina menentang dan memveto resolusi Dewan Hak Asasi Manusia PBB atas kemungkinan penyelidikan kejahatan perang Rusia di Ukraina.

Selain Cina, yang terbuka menentang resolusi ini adalah Eritrea. Sebanyak 32 anggota Dewan HAM PBB seperti daftar yang dirilis menyatakan setuju, termasuk Indonesia.

Sementara 12 anggota lainnya abstain. Cina menyatakan resolusi yang bisa memberi kewenangan penyelidikan tersebut bermotif politik.

“Kami telah mencatat dalam beberapa tahun terakhir politisasi dan konfrontasi di (dewan) telah meningkat, yang telah sangat mempengaruhi kredibilitas, ketidakberpihakan dan solidaritas,” kata Chen Xu, diplomat tinggi Cina di kantor PBB di Jenewa.

Cuitan yang diposting akun Twitter UN Human Right Council, Kamis (12/5/2022) waktu setempat,  menginformasikan hasil pemungutan suara di Jenewa itu.

Baca juga: PBB: Lebih dari 6 Juta Pengungsi Tinggalkan Ukraina Sejak Awal Invasi Rusia

Baca juga: PBB Peringatkan Afrika Hadapi Krisis Disebabkan oleh Invasi Rusia ke Ukraina, Harga Makanan Melonjak

Chen membuat komentarnya sebelum Dewan HAM PBB memberikan suara pada Kamis, hasilnya 33-2 suara dan 12 anggota abstain.

Eritrea adalah satu-satunya negara anggota yang memilih tidak selain Cina. Anggota yang tidak hadir antara lain Armenia, Bolivia, Kamerun, Kuba, India, Kazakhstan, Namibia, Pakistan, Senegal, Sudan, Uzbekistan, dan Venezuela.

Rancangan resolusi ini hanya memberi mandat investigasi mencakup tuduhan terhadap Rusia, bukan kejahatan yang diduga dilakukan pasukan Ukraina.

Juga hanya fokus peristiwa di wilayah Kiev, Chernigov, Kharkov dan Sumy di Ukraina pada akhir Februari dan awal Maret.

Draft resolusi menyebutkan maksud penyelidikan untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas peristiwa dimaksud di wilayah itu.

Ukraina menuduh Rusia melakukan pelanggaran HAM berat di daerah-daerah yang berada di bawah kendali Rusia pada awal konflik, yang dimulai 24 Februari.

Wakil Menlu Ukraina, Emine Dzheppar, kepada Dewan HAM PBB mengklaim Ukraina mengalami pelanggaran hak asasi manusia paling mengerikan di benua Eropa dalam beberapa decade.

Duta Besar Moskow untuk PBB di Jenewa, Gennady Gatilov, berpendapat barat secara kolektif mengorganisir kekalahan politik mereka menjelekkan Rusia.

Mereka menurut Gatilov tidak mengatasi penyebab sebenarnya dari krisis Ukraina dan mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menghadiri pertemuan Tingkat Tinggi Sidang Dewan HAM PBB (HAM) Sesi ke-40 di Markas PBB, Jenewa, Swiss, Selasa (26/2/2019). (Info dan Media (Infomed) Kementerian Luar Negeri RI)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini