TRIBUNNEWS.COM - Satu orang tewas dan tujuh terluka di sebuah desa Rusia yang berbatasan dengan Ukraina.
Kematian warga sipil tersebut menjadi yang pertama di Rusia sejak negara itu melancarkan perang di Ukraina.
Gubernur Vyacheslav Gladkov dari provinsi Belgorod Rusia mengatakan pada Kamis (12/5/2022), bahwa telah terjadi serangan oleh pasukan Ukraina di desa Solokhi.
Desa itu diserang dari sisi Ukraina Rabu (11/5/2022) malam, dan penduduk kemudian dievakuasi ke tempat yang aman, kata Gladkov.
Dengan populasi 638, Solokhi terletak 20km utara wilayah Ukraina Kharkiv .
Baca juga: Jerman Tak Siap Embargo Gas Rusia, Cina Ingatkan Ancaman Kelaparan Global
Baca juga: Merasa Bersalah ke Rusia, Meta Tarik Permintaan Panduan Kebijakan Konten Perang dari Dewan Pengawas
“Tujuh orang terluka, satu korban lagi dibawa saat larut malam. Setiap orang diberikan perawatan medis yang berkualitas, obat-obatan tersedia secara lengkap."
"Satu orang meninggal. Kami akan memberikan bantuan materi kepada semua korban dan keluarga almarhum,” kata Gladkov, mengutip Al Jazeera.
Jika dikonfirmasi, itu akan menandai kematian pertama di Rusia di bawah tembakan Ukraina sejak dimulainya perang.
Serangan Paling Parah Ukraina
Pihak berwenang Rusia di daerah yang berbatasan dengan Ukraina menuduh Kyiv melakukan serangkaian serangan, termasuk serangan helikopter di depot bahan bakar.
Ukraina, yang telah berjuang melawan invasi Rusia sejak 24 Februari, belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Gladkov menggambarkan penembakan itu sebagai "yang paling parah hingga saat ini", menambahkan sebuah gedung apartemen telah hancur, menurut kantor berita pemerintah Rusia TASS.
Serangkaian ledakan terdengar pada 27 April di tiga provinsi Rusia yang berbatasan dengan Ukraina, kata pihak berwenang.
Sebuah gudang amunisi di provinsi Belgorod terbakar pada waktu yang hampir bersamaan.