News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Memanasnya Pertarungan Intelijen Rusia dengan Amerika Cs di Balik Perang di Ukraina

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria berswafoto saat berdiri di depan tank Rusia yang hancur di desa Andriivka, di wilayah Kyiv pada 17 April 2022. Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.

TRIBUNNEWS.COM, LONDON -  Pertarungan intelijen antara Rusia dan Barat (Amerika Cs) yang berlangsung selama beberapa dekade terakhir semakin memanas karena perang di Ukraina.

Perang yang melibatkan Rusia dengan Ukraina.

Namun Barat yang mendukung pasukan Ukraina.

Dalam beberapa bulan ke belakang, negara-negara Barat berusaha menciptakan kerusakan permanen terhadap kemampuan intelijen Rusia dalam melakukan operasi rahasia.

Langkah ini ditunjukkan dengan pengusiran paksa sekitar 500 pejabat Rusia dari ibu kota negara-negara Barat.

Baca juga: Ukraina Klaim Pasukannya Telah Berada di Perbatasan Rusia

Lalu, apa kecurigaan terhadap badan intelijen Rusia?

Kemudian bagaimana pengusiran mata-mata itu mempengaruhi operasi bawah tanah Putin di luar negeri?

Ketika pertama kali memfokuskan kekuatan militernya di Ukraina tahun 2014 lalu, Rusia juga melancarkan operasi intelijennya di Barat.

Mulai dari menganggu pemilu AS dengan menggunakan serangan dunia maya hingga meracuni dan menyabotase negara-negara Eropa.

Secara resmi, agen-agen intelijen ini bekerja sebagai diplomat namun mayoritas dari mereka diyakini juga ditugaskan sebagai mata-mata yang menyamar.

Beberapa dari mereka menjalankan pengintaian tradisional yaitu dengan cara mencari banyak kenalan, lalu merekrut mereka agar membocorkan rahasia - cara yang juga dilakukan negara-negara Barat di dalam tubuh Rusia.

Namun, beberapa dari mereka juga dicurigai menjalankan apa yang disebut oleh Rusia sebagai "langkah-langkah aktif", yaitu menyebarkan propaganda hingga tindakan lain yang lebih agresif.

Polandia mengatakan 45 orang Rusia yang telah diusir diduga melakukan tindakan yang "merusak stabilitas" negara itu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini