News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Orang Tua di India Gugat Anaknya karena Tak Berikan Cucu, Tuntut Ganti Rugi Rp9,4 Miliar

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sadhana dan Sanjeev Prasad, sepasang suami istri di India menggugat anaknya karena tidak memberika mereka cucu setelah enam tahun menikah. Mereka menuntut ganti rugi sebesar 50 juta rupee India.

TRIBUNNEWS.COM - Sepasang suami istri di India menggugat putra dan menantu perempuan karena tidak memberi mereka cucu setelah enam tahun menikah.

Sadhana dan Sanjeev Prasad, yang tinggal di Haridwar, sebuah kota di negara bagian Uttarakhand utara, India mengajukan petisi bulan ini untuk meminta ganti rugi sebesar 50 juta rupee India atau sekitar Rp9,4 miliar dari putra dan istrinya.

Dalam petisi, pasangan itu mengklaim bahwa mereka menghabiskan sekitar 20 juta rupee India untuk membesarkan putra mereka, yang merupakan anak tunggal.

"Mereka membesarkannya, mendidiknya, membuatnya mampu, menjadikannya pilot -- yang mahal," kata kuasa hukum pasangan itu, Arvind Srivastava, Senin (16/5/20220, seperti dikutip dari CNN.

"Mereka melihat orang-orang di lingkungan mereka bermain dengan cucu-cucu mereka dan merasa mereka juga harus memiliki cucu."

"Mereka bilang mereka tidak menikahkan (putra dan menantunya) supaya bisa hidup sendiri... Jadi mereka bilang tahun depan, beri kami cucu atau ganti rugi."

Baca juga: India Larang Ekspor Gandum, Stabilitas Pangan Indonesia Terancam

Baca juga: Di India, Kasus Hepatitis Akut Meningkat pada Anak-anak yang Pulih dari Covid-19

Srivastava mengatakan bahwa seiring bertambahnya usia pasangan, "tidak ada yang merawat mereka," dan bahwa "semua orang tua ingin menjadi kakek-nenek suatu hari nanti."

Menurut petisi, keluarga Prasad juga membelikan mobil untuk putra dan menantu mereka, dan membayar untuk bulan madu mereka.

Gugatan itu terutama menargetkan putra dan menantu perempuan, tetapi petisi itu juga mencantumkan keluhan terhadap keluarga menantu perempuan.

Meskipun gugatan semacam ini jarang terjadi, topik kewajiban keluarga telah lama menjadi kontroversi di India, di mana menjalankan garis keluarga dan merawat orang tua dan mertua yang lanjut usia sering dianggap sebagai kewajiban berbakti.

Kadang-kadang juga merupakan kewajiban hukum: orang tua dapat mengklaim tunjangan bulanan dari anak-anak dewasa mereka di bawah undang-undang federal yang berupaya melindungi orang tua dan warga lanjut usia yang mungkin tidak dapat mengurus diri mereka sendiri.

Sejumlah kasus terkait telah menjadi berita utama di India dalam beberapa tahun terakhir, seperti perselisihan keluarga mengenai tunjangan bulanan pada tahun 2020 yang memuncak pada seorang hakim Mahkamah Agung yang memberi tahu anak-anak yang terlibat, "Jangan lupa, kamu adalah segalanya karena (ayahmu )."

(Tribunnews.com/Yurika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini