News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Provokasi di Transnistria Bisa Seret Perang Rusia-Ukraina Melebar ke Moldova  

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam file foto yang diambil pada 11 September 2021, seorang wanita berjalan melewati lambang besar Transnistria - wilayah memisahkan diri pro-Rusia Moldova di perbatasan timur dengan Ukraina, di ibukota Transnistria, Tiraspol.

TRIBUNNEWS.COM, CHISINAU - Alexander Nepogodin, seorang jurnalis politik, pakar Rusia dan bekas Uni Soviet memperingatkan situasi eksplosif di negara mini Transnistria.

Lewat ulasannya di Russia Today, Rabu (18/5/2022), Nepogodin menguraikan, wilayah kecil, yang berbatasan dengan Ukraina, diakui secara internasional sebagai bagian dari Moldova.

Namun Transnistria berusaha menyatakan sebagai wilayah merdeka.  Serangkaian ledakan mengguncang ibu kota, Tiraspol, pada akhir April.

Tembakan juga menggelegar di dekat perbatasan Transnistria-Ukraina, tetangganya yang dilanda perang.

Beberapa bangunan militer dan infrastruktur utama dihantam bom. Di antaranya Kementerian Keamanan Negara, pusat TV dan radio, serta gudang amunisi terbesar di Eropa Timur.

Baca juga: Intel dan Tentara Bayaran Asing Berkeliaran di Moldova dan Transnistria

Baca juga: Moldova Mulai Kerepotan Tampung Pengungsi Ukraina, Berharap AS Beri Bantuan

Baca juga: Sabotase di Transnistria Lonceng Penanda Meluasnya Medan Perang di Eropa

Baca juga: Mengenal Transnistria, Wilayah Pro-Rusia di Perbatasan Ukraina

Menurut Nepogodin, masalah Transnistria telah mendidih di pinggiran politik global sejak pertempuran melawan Moldova berhenti pada 21 Juli 1992, dan gencatan senjata ditandatangani.

Sekarang, 30 tahun kemudian, 'konflik beku' ini sekali lagi menantang keamanan Eropa.

Siapakah yang bisa mendapatkan keuntungan dari eskalasi di Transnistria? Bagaimana operasi militer khusus Rusia ke Ukraina berdampak ke wilayah ini.

Situasi Eksplosif di Transnistria

Republik Moldavia Pridnestrovian (PMR) yang memisahkan diri adalah salah satu wilayah pertama yang siaga tinggi setelah operasi Rusia dimulai pada Februari.

Mayoritas penduduknya mengambil sikap pro-Moskow, dan sejak awal 1990-an, Transnistria telah memutuskan hubungan dengan Moldova dan mengandalkan dukungan Kremlin.

Secara geografis, bagaimanapun, PMR dekat dengan barat daya Ukraina, berbatasan dengan Odessa dan Vinnitsa.

Sejak hari-hari pertama operasi Moskow, menjadi jelas provokasi dapat terjadi di sini. Pada 25 April, Gedung Kementerian Keamanan Negara dihantam tembakan peluncur granat.

Kebakaran terjadi di gedung itu, dan ledakan itu menghancurkan jendela-jendela di gedung-gedung di dekatnya, tetapi tidak ada yang terluka atau tewas.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini