TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan, pasukan Rusia menghancurkan wilayah Donbas timur, Kamis (19/5/2022).
Dilansir Al Jazeera, Zelensky menuduh Moskow melakukan pemboman yang tidak masuk akal karena mengintensifkan serangannya.
"Di Donbas, penjajah mencoba memberikan lebih banyak tekanan. Ini adalah neraka di sana – dan itu tidak berlebihan," katanya dalam pidato yang disampaikan larut malam.
"Ini adalah upaya yang disengaja dan (tindakan) kriminal untuk membunuh sebanyak mungkin warga Ukraina, menghancurkan sebanyak mungkin rumah, fasilitas sosial, dan perusahaan."
Baca juga: Jadi Presidensi G20, Kominfo: Media Asing Nilai Positif Cara Indonesia Sikapi Perang Rusia-Ukraina
Baca juga: Opini: Rusia Harus Biayai Rekonstruksi Ukraina
Sementara itu, CNN melaporkan di wilayah Chernihiv, utara Kyiv, Desa Desna dihantam dengan rudal Rusia pada Kamis (19/5/2022).
Zelensky menuturkan banyak orang tewas dalam serangan tersebut.
Desna berjarak 40 empat puluh mil dari perbatasan dengan Belarus.
"Pengadilan pertama di Ukraina terhadap penjahat perang Rusia telah dimulai," katanya.
Baca juga: Laporan Terbaru Menyebutkan Tidak Menutup Kemungkinan Terjadi Perang Nuklir Rusia Vs NATO di Ukraina
Baca juga: Vladimir Putin Pecat Dua Jenderalnya Gara-gara Gagal Kuasai Kota Kharkiv Ukraina
Update perang lainnya
Lebih jauh, Washington mengumumkan tambahan 100 juta dolar AS dalam bantuan militer ke Kyiv.
Bantuan tersebut dalam bentuk senjata dan peralatan militer lainnya untuk Ukraina.
Presiden Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa bantuan itu mencakup artileri tambahan, radar, dan peralatan lainnya.
“"ni membawa total bantuan militer AS ke Ukraina menjadi sekitar 3,9 miliar dolar AS, dalam bentuk senjata dan peralatan sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh yang brutal dan tidak beralasan ke Ukraina pada 24 Februari," kata Menteri Luar Negeri, Antony Blinken.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)