Namun, Musk menolak berkomentar apakah dia akan mengambil tindakan untuk menghapus pesan mantan Menlu AS itu jika dia benar-benar jadi pemilik raksasa media sosial itu.
Pernyataan Elon Musk mengikuti mantan analis di sebuah perusahaan yang berbasis di Washington Laura Seago.
Ia mengambil bagian dalam pertemuan 2016 antara beberapa anggota perusahaan riset intelijen strategis Fusion GPS.
Mereka menyusun apa yang disebut "Berkas baja, dan jurnalis Franklin Foer untuk menyebarkan teori palsu tentang Trump setelah mengetahuinya dari Sussmann”.
Berkas Steele setebal 35 halaman, diterbitkan seminggu sebelum pelantikan Trump pada Januari 2017.
Laporan yang kemudian dibantah menuduh intelijen Rusia telah mengompromikan informasi tentang Presiden ke-45 AS, dan Kremlin serta Trump memiliki saluran rahasia.
Seago menegaskan, pertemuan yang berlangsung di rumah Foer itu dihadiri salah satu pendiri Fusion GPS, Peter Fritsch dan karyawan Fusion, Jake Berkowitz.
Dia menguji Foer diberi tahu informasi terkait Trump telah diperiksa ilmuwan komputer yang sangat kredibel yang tampaknya menganggap tuduhan ini kredibel.
Mantan analis mengatakan kepada juri “kami tentu berharap dia (Foer) akan menerbitkan sebuah artikel".
Karya Foer berjudul “Apakah Server Trump Berkomunikasi dengan Rusia?” diterbitkan di situs Slate, yang diikuti Hillary Clinton, yang lalu mencuitkannya.
"Sudah waktunya bagi Trump menjawab pertanyaan serius tentang hubungannya dengan Rusia," tulis Hillary di akun Twitternya.
Kesaksian Seago datang setelah James Baker berpendapat badan intelijen tidak menemukan substansi tuduhan Sussmann terhadap Donald Trump.
Fox News melaporkan kesaksian Baker menggemakan kesaksian Agen Khusus FBI Scott Hellman, yang mengatakan tuduhan terhadap Trump ternyata tidak benar.
Sussmann, yang mengaku tidak bersalah, dituduh berbohong kepada FBI dengan mengatakan kepada FBI pada September 2016 dia tidak bertindak atas nama klien mana pun.