News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ajudan Putin Sebut Barat Ingin Memperbudak Ukraina secara Finansial

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wartawan dan penduduk setempat melihat monumen Soviet untuk persahabatan Ukraina-Rusia yang dibongkar oleh pekerja di Kyiv pada 26 April 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Pihak berwenang di Kyiv pada 26 April 2022 mulai menghancurkan sebuah monumen yang melambangkan hubungan bersejarah antara bekas Soviet Ukraina dan Rusia, koresponden AFP melaporkan, lebih dari dua bulan setelah pasukan Moskow menginvasi Ukraina.

"Kami, di pihak kami, siap untuk melanjutkan dialog. Tetapi saya ingin menekankan bahwa bola pembicaraan damai lebih lanjut ada di pengadilan Ukraina. Pembekuan pembicaraan adalah inisiatif sepenuhnya Ukraina," katanya dalam wawancara, lapor TASS.

Menurutnya, Moskow tidak pernah menolak pembicaraan damai termasuk di tingkat atas.

Ia mengatakan, Presiden Putin sudah berulang kali menegaskan hal tersebut.

"Masalahnya adalah persiapan serius diperlukan untuk pertemuan tingkat atas, pertemuan antara presiden," kata Medinsky, menambahkan bahwa dokumen harus dirancang untuk pertemuan semacam itu.

"Kepala negara harus bertemu untuk mencapai kesepakatan akhir dan menandatangani dokumen, tetapi tidak untuk mengambil foto," jelasnya.

Menurut Medinsky, sebulan yang lalu pihak Rusia merujuk kepada pihak Ukraina sebuah rancangan perjanjian dan sejumlah posisi utamanya telah disepakati.

Namun menurutnya, Kyiv tidak memiliki niat untuk melanjutkan dialog tersebut.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan perang hanya bisa diselesaikan melalui diplomasi.

Delegasi Rusia di Gomel, Belarus menunggu kedatangan delegasi Ukraina. Mereka adalah ketua delegasi Rusia Vladimir Medinsky, Wakil Menteri Luar Negeri Andrei Rudenko, Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin dan Duta Besar Rusia untuk Belarus Boris Gryzlov. (Sumber: RIA Novosti/Alexander Kryazhev)

Baca juga: Pengakuan Tentara Rusia yang Terpaksa Ikuti Perintah Putin: Saya Tidak Ingin Jadi Bagian dari Perang

Baca juga: Dapat Harga Murah, China Tambah Impor Minyak dari Rusia

"Akhirnya akan melalui diplomasi," katanya kepada saluran televisi Ukraina.

Perang "akan berdarah, akan ada pertempuran tetapi hanya akan berakhir secara definitif melalui diplomasi."

Negosiasi antara Kiev dan Moskow terhenti, dengan kedua negara saling menyalahkan.

Masalah utama yang menghambat pembicaraan adalah apakah Rusia harus mempertahankan wilayah yang telah direbutnya dalam perang, atau menarik kembali ke perbatasannya yang diakui secara internasional.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini