News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

8.000 Tentara Ukraina Dilaporkan Ditahan oleh Kelompok Separatis di Donbas

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Ukraina yang menyerah di pabrik besi dan baja Azovstal terlihat di pusat akomodasi sementara di desa Olenivka. Seorang tokoh separatis di Ukraina timur mengklaim ada 8.000 tawanan perang Ukraina di bagian wilayah Donetsk dan Luhansk yang berada di bawah kendali pasukan Rusia.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang tokoh separatis di Ukraina timur mengklaim ada 8.000 tawanan perang Ukraina di bagian wilayah Donetsk dan Luhansk yang berada di bawah kendali pasukan Rusia.

Rodion Miroshnik, yang memproklamirkan diri sebagai duta besar Republik Rakyat Luhansk untuk Rusia, mengatakan kepada pembawa acara televisi pro-Kremlin Vladimir Solovyov pada hari Kamis (26/5/2022) bahwa ratusan tahanan tiba di wilayah itu setiap hari.

Klaimnya tidak dapat diverifikasi secara independen.

"Ada banyak tahanan (di Republik Rakyat Luhansk)," kata Miroshnik seperti dilansir The Moscow Times.

"Tentu saja, ada lebih banyak dari mereka di wilayah Republik Rakyat Donetsk, tetapi kami juga memiliki cukup banyak."

"Jumlah totalnya sekarang sekitar 8.000."

Jumlah tersebut kemungkinan termasuk 2.439 tentara Ukraina yang dilaporkan menyerah pekan lalu setelah mencoba mempertahankan pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan Mariupol.

Baca juga: Rusia Fokuskan Serangan ke Donbas, Belasan Gedung Tinggi Dihancurkan di Sievierodonetsk-Lysychansk

Baca juga: UPDATE Invasi Rusia Hari ke-92, Ini Rangkuman Peristiwa yang Terjadi

Prajurit Ukraina yang menyerah di pabrik besi dan baja Azovstal terlihat di pusat akomodasi sementara di desa Olenivka. (Kementerian Pertahanan Rusia / TASS)

Pemimpin Donetsk Denis Pushilin telah mengklaim pejuang Azovstal akan menghadapi "pengadilan internasional".

Sementara itu, Kyiv mengatakan akan mencari pertukaran tahanan untuk mengembalikan mereka ke Ukraina.

Rusia belum memberikan indikasi yang jelas tentang nasib para tentara tersebut.

Rusia menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Luhansk dan Donetsk pada akhir Februari lalu setelah Presiden Vladimir Putin mengakui kemerdekaan mereka menjelang invasi ke Ukraina.

Rusia Fokuskan Serangan ke Wilayah Donbas

Setelah gagal merebut ibu kota Ukraina Kyiv maupun kota keduanya, Kharkiv, Rusia berusaha merebut kendali penuh atas Donbas atas nama separatis, Reuters melaporkan.

Kawasan industri itu terdiri dari provinsi Luhansk dan Donetsk.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini