Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pada bulan April 2022, terjadi kecelakaan di mana seorang wanita tunanetra menyentuh kereta api dan meninggal di perlintasan kereta api di prefektur Nara, Jepang.
Polisi menyelidiki saat mengalami kecelakaan ternyata karena dia tidak dapat mengetahui posisi berdirinya di perlintasan kereta api sehingga berakibat kecelakaan dan meninggal.
Dampak kecelakaan itu membuat pemerintah Jepang kini melakukan revisi dan sangat memperhatikan pemasangan blok braille warna kuning khusus bagi penyandang tunanetra.
Menanggapi kecelakaan di Prefektur Nara di mana seorang wanita tunanetra bersentuhan dengan kereta api di dalam perlintasan kereta api dan meninggal, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata mengakui posisi berdiri di blok braille di depan perlintasan kereta api dan di dalam perlintasan kereta api.
"Kami telah memutuskan untuk meminta pengelola jalan seperti pemerintah daerah untuk memasang blok, dan akan merevisi pedoman terkait pada akhir bulan Juni 2022," ungkap sumber Tribunnews.com di kementerian transportasi Jepang.
Menanggapi kecelakaan itu, Kementerian Pertanahan, Prasarana, Transportasi, dan Pariwisata akan meminta pengelola jalan seperti pemerintah daerah untuk memasang blok Braille yang lebih baik lagi, khususnya yang meminta perhatian di depan perlintasan kereta api dan blok sehingga penyandang tunanetra lebih mengenali posisi berdiri mereka di dalam rel kereta api maupun lokasi penyeberangan.
Di depan perlintasan kereta api, selain blok Braille yang menginformasikan bahwa ada perlintasan kereta api di depan, juga diperlukan untuk secara aktif menjaga blok linier untuk panduan yang tepat.
Mengenai balok di dalam perlintasan kereta api, jika bentuknya sama dengan balok di depan, sebaiknya bentuknya berbeda karena ada risiko salah paham bagi penyandang tunanetra.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata akan merevisi pedoman yang relevan akhir bulan ini untuk memberi tahu pengelola jalan raya.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif . Tak lupa cash in back Rp.10 juta bagi murid Pandan College. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.