TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyayangkan sikap Korea Utara yang tidak memberi pihaknya akses ke data tentang wabah virus Corona (Covid-19) di negara itu, Rabu (1/6/2022).
Seperti diketahui, Korea Utara mengumumkan kasus Covid-19 pertamanya pada 12 Mei 2022 lalu.
Selanjutnya, Korea Utara terus melaporkan tambahan kasus "demam" yang diduga berkaitan dengan Covid-19.
Pekan lalu, media pemerintah Korea Utara mengatakan bahwa wabah di negara itu telah dikendalikan dan terjadi penurunan kasus.
Tetapi Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan mempertanyakan klaim itu.
Baca juga: Amerika Serikat Jatuhkan Sanksi ke Korea Utara Usai Kim Jong Un Rilis Rudal Balistik
Baca juga: Amerika, Jepang dan Korea Selatan Kecam Uji Coba Rudal Balistik Korea Utara
"Kami berasumsi bahwa situasinya semakin buruk bukan lebih baik," kata Ryan sebagaimana dikutip CNA.
"Saat ini kami tidak dalam posisi untuk membuat penilaian risiko yang memadai dari situasi di lapangan," lanjutnya.
Ryan menambahkan, saat ini sangat sulit untuk memberikan analisis yang tepat tentang situasi di Korea Utara kepada dunia.
"Sangat, sangat sulit untuk memberikan analisis yang tepat kepada dunia ketika kami tidak memilikinya akses ke data yang diperlukan," katanya.
Sementara itu, Pemimpin WHO untuk Covid-19 Maria Van Kerkhove mengatakan negara itu telah mendaftarkan sekitar 3,7 juta kasus dugaan virus Corona, meskipun aku resmi pemerintah Korea Utara hanya menyebutnya kasus demam.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah melaporkan pada Jumat lalu bahwa beban kasus telah turun selama tujuh hari berturut-turut, dengan hanya lebih dari 100.000 kasus demam baru dalam 24 jam, turun dari 390.000 kasus harian pada awal Mei.
KCNA juga melaporkan satu kematian lagi pada hari Jumat, sehingga jumlahnya menjadi 69.
KCNA mengklaim tingkat kematian tetap 0,002 persen.
Korea Utara, yang memiliki salah satu sistem kesehatan terburuk di dunia, belum memvaksinasi salah satu dari sekitar 25 juta orangnya, setelah menolak suntikan yang ditawarkan oleh WHO.