"Ya, kita harus bahagia. Kecuali orang-orang muda mungkin tidak berbagi definisi kebahagiaan ini."
"Kami akhirnya tiba. Ini adalah pertempuran terakhir dan menentukan kami," tambahnya.
Seperti diketahui, Presiden Rusia telah menggunakan ancaman perang nuklir sejak awal konflik pada Februari.
Putin juga sempat menempatkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi untuk mengirim pesan kuat ke Barat agar tidak mengganggu rencananya untuk Ukraina.
Baca juga: Abaikan Ancaman Putin, Inggris Bakal Kirim Peluncur Roket M270 ke Ukraina
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggunakan akhir pekan Platinum Jubilee untuk berterima kasih kepada Ratu dan bangsanya atas dukungannya terhadap Ukraina selama konflik.
Zelensky juga sangat berterima kasih kepada Perdana Menteri Boris Johnson, dengan mengatakan bahwa PM memiliki pemahaman baik tentang kebutuhan Ukraina.
Adapun pada hari Senin, Inggris mengumumkan paket bantuan militer lebih lanjut untuk dikirim ke Ukraina dalam hubungannya dengan Amerika Serikat.
Senjata baru yang dikirim dari Inggris adalah sistem roket multi-peluncuran yang dapat menyerang target hingga 80km jauhnya.
Dalam pidato televisi, Presiden Zelensky mengaku berterimakasih pada Boris Johnson.
"Saya berterima kasih kepada Perdana Menteri Boris Johnson atas pemahaman penuh atas tuntutan dan kesiapan kami untuk memberikan Ukraina senjata yang sangat dibutuhkan untuk melindungi kehidupan rakyat kami," ujarnya.
Kekhawatiran Senjata untuk Ukraina Disalahgunakan
Baru-baru ini, interpol memperkirakan ada peningkatan perdagangan senjata ilegal setelah konflik yang terjadi di Ukraina.
Peningkatan tersebut terjadi di Balkan dan Afrika, di mana terdapat kekacauan yang dipicu oleh banyak senjata yang disalahgunakan oleh kelompok kejahatan terorganisir.
Oleh karena itu, Polisi Swedia mencurigai senjata Barat yang dikirim ke Ukraina mungkin berakhir di tangan geng kriminal di Swedia.