News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Walk Out dari Rapat Dewan Keamanan PBB, Dituduh Penyebab Memburuknya Krisis Pangan Global

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia meninggalkan tempat setelah kesimpulan dari pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York City pada 5 April 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Dewan Eropa, Charles Michel menuduh Rusia menggunakan pasokan makanan sebagai "rudal siluman" terhadap negara-negara berkembang.

Ia juga menyalahkan Kremlin atas krisis pangan global yang belum berakhir.

Mendengar tuduhan itu, duta besar Moskow untuk PBB pun keluar dari rapat dewan keamanan, The Guardian melaporkan.

Michel berbicara langsung kepada duta besar Rusia, Vassily Nebenzia pada pertemuan dewan pada Senin (6/6/2022).

Ia mengatakan jutaan ton biji-bijian dan gandum terjebak dalam kontainer dan kapal di pelabuhan Odesa, Ukraina.

Bahan makanan itu disebut sudah terjebak sejak beberapa minggu yang lalu karena ada kapal perang Rusia di Laut Hitam.

Baca juga: Pihak Washington Tuduh Moskow Lakukan Intimidasi Terhadap Media AS di Rusia

Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-104, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Presiden Dewan Eropa Charles Michel tiba untuk hari pertama pertemuan khusus Dewan Eropa di Gedung Dewan Eropa di Brussels pada 30 Mei 2022. (Kenzo TRIBOUILLARD / AFP)

Ia mengatakan serangan Moskow terhadap infrastruktur transportasi Ukraina dan fasilitas penyimpanan biji-bijian, serta tank, serangan udara, dan ranjaunya, telah menghalangi Ukraina menanam dan memanen.

"Situasi ini menaikkan harga pangan, mendorong orang jatuh ke dalam kemiskinan dan membuat seluruh wilayah tidak stabil," kata Michel.

"Rusia bertanggung jawab penuh atas krisis pangan yang mengancam ini."

"Rusia saja."

Michel juga menuduh pasukan Rusia mencuri gandum dari daerah-daerah di Ukraina yang telah didudukinya sambil mengalihkan kesalahan orang lain.

Ia menyebut Rusia "pengecut" dan melakukan propaganda.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini