TRIBUNNEWS.COM - Komandan Angkatan Darat Iran Kioumars Heydari mengatakan kepada kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim bahwa negara itu dapat meratakan kota-kota Israel, Selasa (7/6/2022).
"Atas perintah Pemimpin Tertinggi (Iran Ali Khamenei), jika musuh melakukan kesalahan sekecil apa pun, kami akan menghancurkan Tel Aviv dan Haifa hingga rata dengan tanah," katanya, dilansir TASS.
Heydari mencatat bahwa jangkauan operasi penerbangan tak berawak Iran serta persenjataan rudal dari pasukan darat telah meningkat.
Bersama dengan "komponen pintar" dari senjata baru, kesiapan tempur pasukan Iran telah meningkat secara signifikan untuk "menanggapi agresi tanpa berpikir."
Baca juga: Warga Palestina Ngamuk dan Lakukan Penikaman di Kota Dekat Tel Aviv, Tiga Orang Israel Tewas
Baca juga: Polisi Israel Tembak Mati Pelaku Penembakan di Tel Aviv
“Saat ini, pencapaian ofensif dan defensif Republik Islam Iran membuat musuh negara kita kesal,” kata Heydari.
Dia menyatakan keyakinannya bahwa "wilayah Muslim yang diduduki oleh rezim Zionis akan kembali ke dunia Islam dalam 25 tahun ke depan."
Iran secara tradisional menganggap Israel sebagai musuh utama republik, bersama dengan AS.
Kebuntuan dikondisikan oleh kebijakan Tel Aviv berkaitan dengan wilayah Palestina di mana pemukiman Yahudi berkembang selama beberapa minggu terakhir.
Ketegangan antara orang Arab dan Israel meningkat tajam dan jumlah serangan dan operasi militer meningkat.
Baca juga: Dua Orang Tewas dalam Penembakan di Tel Aviv Israel yang Disebut Hamas sebagai Operasi Heroik
Baca juga: Bicara Konflik Palestina dan Israel, Kiai Said Pernah Tolak Ajakan ke Tel Aviv
Pasukan Thailand gagalkan upaya Iran
Dikutip Times of Israel, ancaman itu datang kurang dari sehari setelah sebuah laporan pada Senin (6/6/2022) mengatakan pasukan keamanan Thailand telah menggagalkan beberapa upaya Iran.
Baru-baru Iran berencana menyerang sasaran Barat dan Israel di negara Asia Tenggara itu - tujuan wisata populer bagi orang Israel
Iran dilaporkan telah mencoba untuk membalas beberapa pembunuhan profil tinggi dan kematian misterius di Republik Islam dalam beberapa bulan terakhir, termasuk seorang kolonel Korps Pengawal Revolusi Islam dan seorang ilmuwan top.
Sementara upaya di Thailand tampaknya telah gagal, Teheran masih diyakini merencanakan serangan terhadap Israel di sana dan di tempat lain.