News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

AS: Rusia Raih Pendapatan Lebih Tinggi dari Penjualan Minyak Setelah Menginvasi Ukraina

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peta pipa gas Rusia ke sejumlah negara Eropa.

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pejabat Keamanan Energi AS, Amos Hochstein mengatakan, Rusia kemungkinan memperoleh pendapatan lebih banyak dari bahan bakar fosilnya saat ini, dibandingkan sebelum negara itu menginvasi Ukraina, karena kenaikan harga global telah mengimbangi upaya Barat untuk membatasi penjualannya.

Hochstein mengatakan hal tersebut di hadapan anggota parlemen AS dalam sidang yang diadakan pada Kamis (9/6/2022). Menanggapi pertanyaan mengenai kenaikan pendapatan Rusia dari penjualan minyak mentah dan gasnya, Hochstein menjawab sulit untuk menyangkal kenyataan tersebut.

“Saya tidak dapat menyangkalnya,” kata Hochstein kepada Subkomite Senat untuk Kerjasama Keamanan Eropa dan Regional AS, yang dikutip dari Reuters.

Amerika Serikat dan Uni Eropa sepakat untuk melarang impor minyak Rusia dan meningkatkan sanksi untuk menghukum negara tersebut atas invasinya ke Ukraina. Namun langkah-langkah tersebut justru memicu lonjakan harga minyak dan gas global. Harga minyak mentah Brent pada Kamis kemarin berada di level 123 dolar AS per barel.

Rusia dilaporkan telah menjual lebih banyak minyak ke pembeli lain, termasuk konsumen energi utama China dan India, dengan menawarkan lebih banyak diskon. Sehingga hal ini memicu peningkatan pendapatan bahan bakar fosil Rusia.

Baca juga: Imbas Larangan Uni Eropa, Produksi Minyak Rusia Diprediksi Anjlok 18 Persen di 2023

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada Mei lalu, pendapatan minyak Rusia meningkat 50 persen sejak awal tahun ini menjadi 20 miliar dolar AS tiap bulan. Larangan Uni Eropa terhadap minyak Rusia yang akan berlaku penuh akhir tahun ini, diperkirakan dapat memangkas pendapatan energi Rusia.

Baca juga: UANI Sebut Iran Aktif Angkut Minyak Rusia untuk Bantu Moskow Hindari Sanksi Barat

Baca juga: Kazakhstan Ganti Nama Produk Minyaknya Demi Menghindari Risiko Sanksi Barat

Hochstein juga mengapresiasi sanksi baru UE yang menargetkan asuransi kargo yang membawa minyak Rusia.

“Kami ingin melihat bagaimana kami dapat menggunakan sanksi itu untuk memengaruhi pasar yang lebih luas di luar AS dan Eropa, jadi tidak ada yang mengambil untung,” ungkapnya.

Pada tahun 2021, Rusia menyediakan sekitar 45 persen kebutuhan gas alam di Eropa. Hochstein telah berupaya untuk mengurangi ketergantungan itu dengan mendorong pengalihan pengiriman gas alam cair (LNG) dari AS, Qatar, dan Australia ke wilayah Eropa. Dalam empat bulan pertama tahun ini, pengiriman LNG AS ke Eropa melonjak 18 persen dari rata-rata tahunan 2021.

Pemotongan permintaan bahan bakar fosil Rusia dari Eropa, akan membantu UE mengurangi ketergantungannya pada energi Rusia. Hochstein mengungkapkan pemerintah AS telah bekerja sama dengan perusahaan swasta AS dan lainnya, untuk meningkatkan penggunaan termostat pintar di Eropa, yang dapat mengontrol pemanas, ventilasi dan penyejuk udara di rumah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini