News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Nasib Warga Sipil di Pabrik Kimia Azot Ditakutkan Seperti di Pabrik Baja Azovstal, Evakuasi Gagal

Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap hitam dan kotoran membubung dari kota terdekat Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina timur Donbas pada 9 Juni 2022. Pasukan Rusia selama berminggu-minggu memusatkan senjata mereka di Severodonetsk dan kota saudaranya Lysychansk di seberang sungai. Seorang gubernur Lugansk yang menantang menyatakan bahwa pasukan Ukraina dapat merebut kembali Severodonetsk dalam dua hingga tiga hari jika mereka menerima artileri jarak jauh yang dijanjikan oleh AS dan Inggris.

TRIBUNNEWS.COM - Artileri Rusia menghantam zona industri tempat 500 warga sipil berlindung di kota Sievierodonetsk, Ukraina timur.

Tepatnya di Pabrik Kimia Azot, Sievierodonetsk.

Selain itu, pasukan Rusia juga telah meledakkan sebuah jembatan.

Hal tersebut pun membuat masyarakat yang masih terjebak di lokasi menjadi khawatir.

“Rusia terus menyerbu kota, mereka memiliki keuntungan signifikan dalam artileri, mereka sedikit mendorong mundur tentara Ukraina,” kata Serhiy Haidai, gubernur wilayah Luhansk.

 “Rusia menghancurkan kuartal demi kuartal,” kata Haidai.

Baca juga: Rusia Raup 98 Miliar Dolar dari Ekspor Bahan Bakar selama Perang di Ukraina

Penghancuran sebuah jembatan di atas Sungai Donets Siverskyi oleh Rusia, membuat warga sipil yang terdampar hanya memiliki satu jembatan yang tersisa untuk melarikan diri ke barat ke kota tetangga Lysychansk.

Sedangkan di lokasi tersebut, juga sedang ditembaki, tetapi tetap berada di tangan Ukraina, dikutip Tribunnews dari The Guardian.

Sebuah gambar yang diambil pada tanggal 5 Juni 2022, menunjukkan depot yang hancur dari pabrik perbaikan gerbong barang Darnytsia, yang menjadi sasaran serangan rudal Rusia pada pagi hari di Kyiv. - Sebuah pabrik untuk memperbaiki gerbong barang menjadi sasaran serangan udara di tenggara Kyiv, 10 kilometer dari pusat kota, dengan Rusia mengklaim telah menghancurkan kendaraan lapis baja yang dipasok ke Ukraina oleh negara-negara tetangga di Eropa Timur. "Ini adalah contoh lain dari pemalsuan yang dibuat oleh Rusia untuk membenarkan perang brutal melawan Ukraina ini", bereaksi kepada AFP Serhii Leshchenko, wakil direktur dewan pengawas perusahaan kereta api Ukraina. (Photo by Genya SAVILOV / AFP) (AFP/GENYA SAVILOV)

“Jika setelah penembakan baru, jembatan itu runtuh, kota itu akan benar-benar terputus. Tidak akan ada cara untuk meninggalkan Sievierodonetsk dengan kendaraan,” kata Haidai.

Ada kekhawatiran bahwa skenario yang mirip dengan yang terlihat di kota pelabuhan selatan Mariupol, di mana ratusan orang terperangkap selama berminggu-minggu di Pabrik Baja Azovstal.

Dan hal tersebut bisa saja terjadi di Pabrik Kimia Azot Sievierodonetsk, di mana Haidai mengatakan 500 warga sipil berlindung, 40 dari mereka anak-anak.

Haidai juga menambahkan, pihak Ukraina sedang merundingkan evakuasi warga sipil dari Azot dengan Moskow, tetapi sejauh ini gagal mencapai kesepakatan.

Baca juga: Rusia Dituduh Gunakan Senjata Pemusnah Massal, Bom yang Lebih Merusak dari Peledak Konvensional

"Kami mencoba untuk menyetujui, dengan bantuan Wakil Perdana Menteri Ukraina, Irina Vereshchuk, untuk mengatur koridor, sejauh ini tidak berhasil," kata pejabat itu.

“Tempat perlindungan Azot tidak sekuat di Azovstal Mariupol, jadi kita perlu membawa orang keluar dengan jaminan keamanan.”

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini