News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pejabat Separatis Donetsk: Pasukan Ukraina Cuma Punya Dua Pilihan, Menyerah atau Mati

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di kota kecil Sievierodonetsk, Oblast Lugansk, pada 27 Februari 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin separatis Republik Rakyat Donetsk (DPR) di Ukraina timur mengatakan bahwa pasukan Ukraina di Severodonetsk harus memilih menyerah atau mati.

"Mereka memiliki dua pilihan: mengikuti contoh rekan-rekan mereka dan menyerah, atau mati," kata Eduard Basurin, wakil kepala Departemen Milisi Rakyat di DPR pada Senin (13/6/2022), lapor media pemerintah Rusia, RIA Novosti.

"Mereka tidak punya pilihan lain," tambahnya.

Dilansir CNN, pasukan Rusia telah menguasai sebagian besar kota penting di Donbas, Severodonetsk. 

Selama berminggu-minggu, kota ini menjadi pusat pertempuran berdarah untuk wilayah Donbas (Donetsk dan Luhansk), timur Ukraina.

Baca juga: Pertempuran di Ukraina Timur Berkecamuk, Pabrik Kimia di Severodonetsk Diserang

Baca juga: Bantu Militer Ukraina Rebut Severodonetsk, Norwegia Sumbangkan 22 Howitzer Self-Propelled

Asap dan kotoran membubung di kota Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia di wilayah Donbas, Ukraina timur pada 2 Juni 2022. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)

Meskipun demikian, jalur Ukraina ke kota tampaknya belum sepenuhnya terputus.

Serhiy Hayday, kepala administrasi militer wilayah Luhansk, mengatakan bahwa Ukraina masih berhasil mengevakuasi beberapa orang dari kota, tetapi dibatasi oleh skala pemboman.

Menurut Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU), Rusia mendorong pasukan Ukraina kembali dari pusat Severodonetsk.

"Musuh, dengan dukungan artileri, melakukan operasi penyerangan di kota Severodonetsk, sebagian berhasil, mendorong unit kami menjauh dari pusat kota, dan permusuhan berlanjut," kata AFU, Senin (13/6/2022).

Menurut Hayday, Rusia mengalami kemajuan karena keuntungan signifikan dengan artilerinya.

Hayday mengatakan sekitar 500 warga sipil, termasuk 40 anak-anak, masih berlindung di pabrik kimia Azot di kota itu.

Situs tersebut, kata Hayday, menjadi sasaran penyerangan berat "oleh artileri musuh berkaliber besar".

"Tempat perlindungan Azot tidak sekuat yang ada di Azovstal Mariupol," tambahnya.

Luhansk Hampir Dikuasai Rusia

Peta Donetsk dan Luhansk (Donbass) (via BBC.com)
Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini