Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi menjadi pembicara utama bersama Menlu Republik Ceko, Jan Lipavský dalam pertemuan High Level Dialogue on the Indo-Pacific di Praha, Republik Ceko pada Senin (13/6/2022).
Indonesia menyinggung isu perang Ukraina dan dampak bagi kawasan Indo-Pasifik akibat perang yang hampir berjalan selama 4 bulan tersebut.
Mewakili Indonesia, Retno menawarkan 3 formula untuk mewujudkan keamanan dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik pada saat High-Level Dialouge tersebut.
Pertama, semua pihak harus menegakkan Piagam PBB dan hukum internasional.
Baca juga: 4 Bulan Perang Ukraina, Menlu RI Paparkan Dampak bagi Kawasan Indo-Pasifik
"Penghormatan terhadap prinsip kedaulatan dan integritas wilayah harus terus ditegakkan secara konsisten, tidak tebang pilih jika hanya dipandang sesuai," kata Retno dalam pernyataannya lewat telekonferens, Senin.
Retno mengatakan, resolusi damai adalah satu-satunya cara dalam menyelesaikan konflik, yang menjadi aturan main yang harus dipatuhi oleh semua negara.
Kedua, Retno menyampaikan pentingnya menciptakan arsitektur kawasan yang inklusif.
"Di ASEAN, saya contohkan, kita terus berusaha membangun paradigma kolaborasi sebagai pemandu dalam pembentukan arsitektur kawasan," ujarnya.
Menlu RI mengatakan, ASEAN membuka kerja sama dengan semua negara dengan mekanisme ASEAN-led processes dengan semua mitra dialog ASEAN adalah contoh nyata paradigma tersebut.
Retno juga menekankan bahwa pembentukan kelompok-kelompok atau minilateralisme di kawasan Indo-Pasifik harus menjadi building block untuk menciptakan stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan.
"Saat ini, ASEAN Outlook on the Indo-Pacific juga menawarkan paradigma yang sama di luar kawasan ASEAN. Kita menghendaki prinsip atau nilai inklusivitas dan bukan pembendungan (no containment) diterapkan oleh semua negara dalam berinteraksi di kawasan Indo-Pasifik," ujarnya.
Ketiga, Menlu RI menyampaikan pentingnya mengedepankan kerja sama konkret.
Menurutnya, kerja sama di kawasan Indo-Pasifik tidak dapat dibangun hanya berdasarkan pendekatan politik keamanan semata.
Retno memaparkan, ASEAN Outlook on the Indo-Pacific menawarkan kerja sama konkret yang bermanfaat bagi rakyat di kawasan khususnya di bidang maritim, konektivitas, Agenda Pembangunan Berkelanjutan, dan kerja sama ekonomi terutama perdagangan dan investasi.
Menlu mengatakan, kerja sama konkret dapat mendorong saling ketergantungan antar negara dan dapat menimbulkan rasa saling percaya.
"Saya garis bawahi bahwa empat bidang kerja sama tersebut mewakili kepentingan semua negara di kawasan yang dapat menyatukan dan tidak memecah belah kepentingan bersama," ujarnya.