Ranjau darat yang tersebar menggabungkan "atribut terburuk dari munisi tandan dan ranjau darat anti-personil", kata Amnesty.
Peluru artileri terarah memiliki margin kesalahan lebih dari 100m.
Administrasi Militer Kharkiv mengatakan kepada Amnesty bahwa 606 warga sipil telah tewas dan 1.248 terluka di wilayah tersebut sejak konflik dimulai.
Rusia dan Ukraina bukanlah pihak dalam konvensi internasional yang melarang munisi tandan dan ranjau anti-personil.
Tapi Amnesty menekankan, "hukum humaniter internasional melarang serangan sembarangan dan penggunaan senjata yang sifatnya membabi buta."
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)