News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pentagon: AS Tidak akan Menekan Ukraina untuk Merundingkan Gencatan Senjata

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Artileri berat Rusia Malka 2 dijadikan senjata utama menghancurkan infrantri Ukraina di wilayah Donbass. Howitzer ini menggunakan peluru kaliber 202 mm.

"Untuk beberapa derajat itu benar, meskipun keuntungan benar-benar pada hari tertentu diukur dalam blok. Itu bukan terobosan besar dari pertahanan Ukraina," kata Kahl.

"Ukraina tetap menjadi pembela yang kuat. Ada korban yang signifikan, tetapi itu benar di kedua belah pihak."

Seorang gadis mengendarai skuter melewati bangunan tempat tinggal yang hancur di desa Horenka, wilayah Kyiv, pada 4 Juni 2022 di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Photo by Sergei CHUZAVKOV / AFP) (AFP/SERGEI CHUZAVKOV)

Pejabat AS dalam beberapa tahun terakhir telah berusaha untuk mengkalibrasi dan menyeimbangkan dua tujuan yang sering bertentangan.

Pertama, mereka menyerukan bahwa Ukraina harus muncul sebagai negara demokratis yang dinamis, persis seperti yang ingin dihancurkan oleh Putin.

Kedua, yakni tujuan Presiden Joe Biden yang sering diulang untuk menghindari konflik langsung dengan Rusia.

Barat Diminta Kirim Senjata

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan negara-negara Barat harus mengirim lebih banyak senjata berat ke Ukraina untuk melawan kemajuan Rusia di wilayah timur.

"Ya, Ukraina harus memiliki lebih banyak senjata berat," kata Stoltenberg pada konferensi pers di Den Haag, setelah bertemu dengan para pemimpin tujuh sekutu NATO Eropa menjelang pertemuan puncak, Selasa (14/6/2022).

Stoltenberg mengatakan NATO sudah meningkatkan pengiriman senjata.

Para pejabat Barat akan bertemu di Brussels pada Rabu (15/6/2022) untuk mengoordinasikan dukungan lebih lanjut termasuk persenjataan berat.

"Karena mereka benar-benar bergantung pada itu untuk dapat melawan invasi brutal Rusia," kata Stoltenberg, dikutip dari Arab News

Ukraina telah berulang kali memohon senjata berat dari Barat.

Kyiv bahkan mengkritik beberapa pemimpin Eropa karena gagal mengirimkan senjata untuk melawan Rusia.

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, menyesalkan bahwa Barat "tidak berbuat cukup" untuk mendukung tetangganya, Ukraina.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berpose dengan dokumen pendaftaran yang diserahkan oleh Duta Besar Finlandia untuk NATO Klaus Korhonen dan Duta Besar Swedia untuk NATO Axel Wernhoff selama upacara untuk menandai permohonan Swedia dan Finlandia untuk keanggotaan di Brussels, pada 18 Mei 2022. Finlandia dan Swedia menyerahkan permohonan untuk keanggotaan NATO pada 18 Mei 2022 dan konsultasi sedang berlangsung antara Sekutu untuk mengangkat penentangan Turki terhadap integrasi kedua negara Nordik ke dalam Aliansi. (JOHANNA GERON / POOL / AFP)

Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-112, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Baca juga: Paus Fransiskus Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Mungkin Diprovokasi

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini