News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pertempuran Sengit di Severodonetsk, Rusia Klaim Tewaskan Jenderal Ukraina

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap hitam dan kotoran membubung dari kota terdekat Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina timur Donbas pada 9 Juni 2022. Pasukan Rusia selama berminggu-minggu memusatkan senjata mereka di Severodonetsk dan kota saudaranya Lysychansk di seberang sungai. Seorang gubernur Lugansk yang menantang menyatakan bahwa pasukan Ukraina dapat merebut kembali Severodonetsk dalam dua hingga tiga hari jika mereka menerima artileri jarak jauh yang dijanjikan oleh AS dan Inggris.

TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Rusia mengklaim serangan mereka ke Severodonetsk, Ukraina Timur, akan berjalan sukses dan lancar.

Pasukan Vladimir Putin juga dilaporkan bakal terus melanjutkan bombardir ke target militer di Ukraina dan juga telah membunuh Jenderal Ukraina.

Kondisi itu diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, Minggu (19/6/2022).

Konashenkov juga mengungkapkan bahwa pemukiman di Metyolkine di sebelah timur Severodonetsk juga telah diduduki.

“Penyerangan ke Severodonetsk sudah berkembang dengan sukses,” katanya dikutip dari Sky News.

Baca juga: Perusahaan Kripto Rusia Gunakan Sisa Gas Suar Gazprom Untuk Jalankan Operasional Tambang Bitcoin

Konashenkov juga menegaskan bahwa Rusia telah meluncurkan rudal jarak jauh yang mengenai pusat komando di wilayah Dnipro.

Ia menegaskan serangan itu telah membuat jenderal Ukraina dan perwiranya tewas.

Namun, pernyataan Konashenkov tak bisa diverifikasi secara independen.

Severodonetsk memang menjadi lokasi pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia.

Sebelumnya, Ukraina menegaskan telah berhasil memukul mundur Rusia dari kota tersebut.

Namun, serangan balik dari Moskow memang sudah diperkirakan bakal terjadi.

Ukraina timur memang menjadi fokus utama Rusia setelah memutuskan mundur dari Kiev, usai gagal menguasai Ibu Kota Ukraina itu.

Rusia telah melakukan invasi ke Ukraina, dengan dalih operasi militer khusus pada 24 Februari.

Putin menegaskan penyerangan tersebut dilakukan untuk denazifikasi Ukraina yang disebutnya dipimpin oleh para simpatisan Nazi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini