TRIBUNNEWS.COM - Sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin yakni senator loyalis Andrey Klimov memperingatkan Uni Eropa (UE) terkait larangan transit kargo kereta api dari Kaliningrad Rusia ke Lithunia.
Ketua Komisi Majelis Tinggi Rusia untuk perlindungan kedaulatan negara itu menuntut agar Uni Eropa memperbaiki situasi blokade barang di Lithuania.
Klimov menuntut dengan ancaman langsung aksi militer.
Terlebih, ancaman itu terjadi di tengah klaim bahwa Putin dapat mengumumkan darurat militer dan mobilisasi di lima wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina untuk meningkatkan upaya perangnya.
"Agresi langsung terhadap Rusia, secara harfiah memaksa kami untuk segera menggunakan pertahanan diri yang tepat," kata Klimov, dikutip dari Mirror.
Ia pun bersumpah bahwa Rusia akan menyelesaikan permasalahan blokade dengan cara apapun yang mereka pilih.
Lithuania yang termasuk negara NATO, pada Senin (20/6/2022) memblokir barang-barang yang disetujui oleh Uni Eropa untuk mencapai eksklave Rusia Kaliningrad.
Menanggapi hal itu, Kementerian Luar Negeri Rusia pun menyebut tindakan Lithuania melanggar kewajiban hukum international.
Baca juga: Lithuania Blokir Akses Kereta Kargo Rusia yang Angkut Barang Ekspor-Impor Via Kaliningrad
Baca juga: Menlu Sergei Lavrov Ungkap Tujuan AS Bantu Ukraina, Sebut Supaya Rusia Patuhi Aturan AS
"Kami menganggap tindakan provokatif dari pihak Lithuania yang melanggar kewajiban hukum internasional Lithuania."
"Terutama Pernyataan Bersama Federasi Rusia dan Uni Eropa 2002 tentang transit antara wilayah Kaliningrad dan seluruh Federasi Rusia, sebagai bermusuhan secara terbuka," tulis Kementerian dalam rilisnya.
Artinya, setiap serangan langsung Rusia terhadap negara anggota aliansi (seperti Lithuania) akan dilihat sebagai tindakan perang melawan NATO.
Dengan demikian, kemungkinan serangan Rusia itu akan memicu Perang Dunia Ketiga.
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov juga menyesalkan tentang blokade Lituania.
"Keputusan ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya. Itu melanggar segalanya."
"Kami menganggap ini ilegal. Situasinya lebih dari serius ... kami membutuhkan analisis mendalam yang serius untuk menyelesaikan tanggapan kami," jelas Peskov.
Tindakan Lithuania Dianggap Memicu Perang Dunia
Di sisi lain, pendapat mengenai tindakan Lithuania bisa memicu perang juga disampaikan tokoh lainnya.
Seperti reporter TV pemerintah Rusia, Channel 1, Grigory Yemelyanov.
Ia ikut memperingatkan atas kejadian kargo kereta api yang diblokir.
"Upaya untuk mengisolasi wilayah itu - dari sudut pandang hukum internasional - sebenarnya adalah casus belli, sebuah istilah yang berarti alasan formal untuk menyatakan perang," ujarnya.
Senator lain, Andrey Klishas juga menyatakan, larangan transit tersebut membuat Rusia berhak untuk melakukan serangan dengan 'keras'.
Baca juga: Kelompok Separatis yang Didukung Rusia Klaim Telah Rebut Desa di Selatan Sievierodonetsk
"Upaya Lithuania untuk membangun blokade virtual di wilayah Kaliningrad adalah pelanggaran kedaulatan Rusia atas wilayah ini dan mungkin menjadi dasar untuk tindakan yang sangat keras dan benar-benar legal di pihak Rusia," tegasnya.
Kemudian, mantan kandidat presiden Rusia, Ksenia Sobchak juga turut berpendapat terkait larangan transit ini.
Menurutnya, tindakan tersebut seperti dasar untuk menyatakan perang.
"Setelah Lituania melarang transit barang-barang yang dikenai sanksi ke wilayah Kaliningrad melalui wilayahnya, politisi Rusia dan media mulai berbicara ... dasar untuk menyatakan perang," ujarnya.
Larangan Transit Kargo Kereta Api di Lithuania Diminta UE
Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis akhirnya menanggapi soal larangan transit kargo kereta api dari Rusia ke wilayah Kaliningrad, Lithuania, Senin (20/6/2022).
Adapun, Landsbergis menyebut, larangan transit kereta api itu terjadi setelah pihaknya berkonsultasi dengan Komisi Eropa.
"Bukan Lituania yang melakukan apa pun, ini adalah sanksi Eropa yang mulai berlaku sejak 17 Juni. Industri yang memberlakukan sanksi pada saat ini adalah perkeretaapian."
"Mereka memberi tahu klien mereka bahwa mulai 17 Juni, barang yang dikenai sanksi, baja dan barang-barang lain yang terbuat dari bijih besi, tidak akan lagi diizinkan untuk transit di Lithuania."
Baca juga: Rusia Klaim Lebih dari 50 Jenderal dan Perwira Ukraina Tewas dalam Serangan Rudal
Baca juga: Imbas Perang yang Memanas, Ukraina Larang Buku hingga Musik Rusia
"Itu dilakukan dengan berkonsultasi dengan Komisi Eropa dan di bawah pedoman Komisi Eropa," kata Landsbergis setibanya di Dewan Urusan Luar Negeri UE, dikutip dari Sputnik News.
Seperti diketahui, Kereta Api Lituania milik negara menghentikan transit barang antara Rusia dan wilayah Laut Baltiknya mulai tengah malam Jumat lalu, dengan alasan pembatasan UE.
Gubernur Kaliningrad, Anton Alikhanov mengatakan, produk minyak tidak dikenai pembatasan transit dan transit akan terus berlanjut hingga 10 Agustus.
Pada hari Senin, Andrey Klimov, ketua komisi majelis tinggi Rusia untuk perlindungan kedaulatan negara, mengatakan, UE perlu memperbaiki situasi dengan blokade Kaliningrad.
Sebab, jika tidak, Rusia menuntut akan memiliki kebebasan untuk menyelesaikan masalah dengan cara apa pun yang dianggap perlu.
(Tribunnews.com/Maliana)