News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sri Lanka Bangkrut

Sri Lanka akan Mengalami Pemadaman Air Selama 10 Jam Mulai Sabtu Mendatang

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Angkutan umum antre membeli BBM di Sri Lanka. Sri Lanka akan mengalami pemadaman air selama 10 jam di beberapa daerah karena sedang ada pekerjaan pemeliharaan penting ke jaringan pasokan air utama

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, COLOMBO - Badan Penyediaan dan Drainase Air Nasional (NWSDB) Sri Lanka mengatakan negara itu akan mengalami pemadaman air selama 10 jam di beberapa daerah.

Dikutip dari laman www.dailymirror.lk, Jumat (24/6/2022), pemadaman ini akan terjadi pada Sabtu mendatang, mulai pukul 10.00 hingga Minggu pukul 08.00 pagi waktu setempat.

Hal itu karena sedang ada pekerjaan pemeliharaan penting ke jaringan pasokan air utama.

Dengan demikian, pasokan air ke Ethulkotte, Pitakotte, Beddagana, Mirihana, Madiwela, Thalapathpitiya, Udahamulla, Embuldeniya, Nugegoda, Pagoda, persimpangan Wijerama hingga persimpangan Pos 7 Mile di jalan Highlevel akan terputus.

Begitu pula dengan semua yang terhubung dengan jalan dari persimpangan Nugegoda hingga Universitas Terbuka di Nawala, serta semua yang terhubung dengan jalan raya.

Baca juga: Penyebab Sri Lanka Bangkrut, Kini Hadapi Krisis Ekonomi Terburuk sejak Kemerdekaan

NWSDB menyarankan konsumen untuk mengisi tangki air mereka dan menyampaikan penyesalan atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

Lembaga itu juga meminta masyarakat untuk hemat dalam menggunakan air.

Pendapatan masyarakat menurun

Permintaan minuman keras di Sri Lanka telah menurun sekitar 30 persen karena kenaikan harga minuman keras akhir-akhir ini dan penurunan pendapatan masyarakat di tengah kondisi 'bangkrut' yang dialami negara itu.

Hal itu terungkap dalam rapat Komite Keuangan Publik yang diketuai anggota parlemen Sri Lanka, Anura Priyadarshana Yapa, belum lama ini.

Baca juga: Harga BBM di Sri Lanka Disebut Naik Mulai Hari Ini

Dikutip dari laman www.dailynews.lk, Kamis (23/6/2022), pejabat yang mewakili beberapa lembaga telah dihubungi secara virtual untuk membahas mengenai rencana peningkatan pendapatan pemerintah dan status mereka saat ini.

Karena itu, pejabat yang mewakili Kementerian Keuangan, Stabilisasi Ekonomi dan Kebijakan Nasional, Departemen Pendapatan Dalam Negeri, Departemen Cukai Sri Lanka, dan Bea Cukai Sri Lanka dihubungi secara virtual.

Para pejabat mengatakan bahwa ada beberapa masalah yang muncul di Departemen Cukai Sri Lanka dalam mencapai target pendapatan.

Hal itu dipicu terbatasnya jumlah etanol yang tersedia untuk produksi minuman keras, terbatasnya jumlah solar dan bahan bakar serta masalah pendistribusian.

Baca juga: Selandia Baru akan Berikan 800.000 Dolar AS ke UNICEF untuk Bantu Sri Lanka

Mereka juga menunjukkan bahwa permintaan alkohol telah menurun sekitar 30 persen karena kenaikan harga alkohol dan kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.

Disebutkan pula bahwa akibat kenaikan harga yang mendadak ini, ada kecenderungan peningkatan produksi untuk produk minuman keras.

Pendapatan yang diharapkan dari Departemen Pendapatan Dalam Negeri dan situasinya saat ini pun turut dibahas.

Pemimpin Oposisi Sajith Premadasa juga hadir pada kesempatan tersebut dan berdiskusi dengan pejabat yang terlibat dalam pertemuan virtual tentang bagaimana mengubah kebijakan pajak dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan administrasi pajak.

Selain itu, pembahasan mendetail juga dilakukan terkait pendapatan yang diharapkan diperoleh Dinas Cukai Sri Lanka pada akhir tahun ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini