TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Ukraina Timur, Oleksandr Stryuk mengungkapkan pasukan Rusia sepenuhnya menduduki Severodonetsk.
Stryuk membenarkan kekalahan terbesar Ukraina setelah berminggu-minggu bertempur dan mempertahankan kota strategis dan simbol perlawanan bagi Kyiv.
Dilansir Al Jazeera, Rusia juga menghujani Ukraina bagian barat, utara, dan selatan dengan rudal pada Sabtu (25/6/2022).
Jatuhnya Severodonetsk merupakan kemenangan terbesar Rusia sejak merebut pelabuhan Mariupol bulan lalu.
Baca juga: Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-123, Berikut Peristiwa yang Terjadi
"Kota ini sekarang berada di bawah pendudukan penuh Rusia," kata Wali Kota Oleksandr Stryuk di televisi nasional.
Dia mengatakan siapa pun yang tertinggal tidak bisa lagi mencapai wilayah yang dikuasai Ukraina, karena kota itu secara efektif terputus.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan upaya Ukraina untuk mengubah pabrik kimia Azot di kota itu menjadi pusat perlawanan lain telah digagalkan.
“Sebagai hasil dari operasi ofensif yang sukses, unit-unit milisi rakyat LPR [Republik Rakyat Luhansk], dengan dukungan pasukan Rusia … sepenuhnya membebaskan kota-kota Severodonetsk dan Borivske,” katanya.
Baca juga: Sebelum ke Ukraina, Jokowi Terlebih Dahulu Hadiri KTT G7 di Jerman
Ukraina berharap Rusia dapat diserang balik
Rusia kedepannya akan terus maju dan merebut lebih banyak tanah di tepi seberang sungai Siverskyi Donetsk, dimana kota kembar Severodonetsk, Lysychansk berada.
Ukraina juga berharap bahwa harga yang dibayar Moskow untuk merebut reruntuhan Severodonetsk akan membuat pasukan Rusia rentan terhadap serangan balik dalam beberapa minggu mendatang.
Lysychansk dan Severodonetsk telah menjadi titik fokus serangan Rusia yang bertujuan untuk merebut semua wilayah Donbas, Ukraina timur dan menghancurkan militer Ukraina yang mempertahankannya – segmen angkatan bersenjata negara yang paling mampu dan paling tangguh dalam pertempuran.
Kedua kota dan daerah sekitarnya adalah kantong besar terakhir perlawanan Ukraina di provinsi Luhansk, 95 persen di antaranya berada di bawah kendali separatis Rusia dan lokal.
Pasukan Rusia dan separatis juga menguasai sekitar setengah dari Donetsk, provinsi kedua di Donbas.
Baca juga: Jokowi Lebih Berani dari Biden, Biden Berkomentar dari Jauh, Jokowi Datang Langsung ke Rusia Ukraina